Suara.com - Fedi Nuril sempat menghadapi konsekuensi imbas kritik kerasnya ke pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Serangan buzzer hingga ancaman boikot terhadap film yang Fedi Nuril bintangi pun sempat tersebar luas di media sosial.
Ternyata, ancaman itu tidak pernah terjadi. Salah satu film terbaru Fedi Nuril, Bila Esok Ibu Tiada bahkan sukses menarik jutaan penonton ke bioskop.
"Alhamdulillah, nggak kerasa. Bila Esok Ibu Tiada itu aja hampir 4 juta (penonton)," ungkap Fedi Nuril di Epicentrum XXI, Jakarta baru-baru ini.
Berkaca dari hasil penayangan film terbarunya, Fedi Nuril meminta publik untuk tidak mengaitkan masalah perbedaan sikap politik seseorang dengan karyanya.
"Menurutku, kalau bagus ya terima aja orang mau nonton," tutur Fedi Nuril.
Setahu Fedi Nuril, berbeda pendapat dalam urusan pilihan politik juga bukan sesuatu yang melanggar hukum dan tidak perlu disikapi berlebihan.
"Itu kan cuma political statement. Saya bukan kriminal, saya bukan koruptor. Jadi, saya yakin kalau karyanya bagus, InsyaAllah tetep ada yang nonton. Alhamdulillah, ya memang banyak. Jadi itu nggak ngaruh," kata Fedi Nuril.
Tidak ada yang bisa membungkam atau mempengaruhi Fedi Nuril untuk mengubah pilihan politiknya.
Baca Juga: Mahasiswa Resah Lihat Situasi Ekonomi era Prabowo, Sindir dengan Bagi-bagi Beras ke Rakyat
Bahkan dari produser film sekali pun, tidak pernah ada permintaan ke Fedi Nuril untuk mengurangi sikap kritisnya selama terlibat dalam sebuah produksi.
"Nggak ada sih. Mereka sudah tahu jawaban saya kalau nyuruh tone down. Saya akan bilang, 'Bapak bagian dari penguasa ya? Mau membungkam saya?'. Alhamdulillah, nggak ada," canda Fedi Nuril sambil tertawa.
Aneh bagi Fedi Nuril, kalau perbedaan pilihan politik sampai disikapi sebegitunya. Mengingat aktor-aktor yang terjerat kasus narkoba saja tetap diberi kesempatan kedua setelah menyelesaikan masa hukuman.
"Buat saya, kalau melihat selebritas yang terjerat kasus hukum mungkin sampai dipenjara atau karena narkoba, selepas dipenjara mereka bisa kembali berkarier," papar Fedi Nuril.
"Kalau buat saya yang hanya mengungkapkan pendapat tapi dijauhi produser misalnya, menurut saya aneh," imbuh aktor yang identik dengan perannya di film Ayat-Ayat Cinta itu.
Fedi Nuril memang jadi salah satu artis yang cukup vokal menyuarakan keresahannya tentang politik sejak gelaran Pemilu 2024.
Lewat beberapa tulisan di platform Twitter atau X, Fedi Nuril menyerukan keyakinannya tentang campur tangan Jokowi di balik kemenangan Prabowo-Gibran.
"Saya tuh dari dulu memang sudah tertarik dengan sosial politik," ungkap Fedi Nuril.
Namun, Fedi Nuril di masa lalu belum punya pemantik untuk dirinya ikut bersuara tentang keresahan politik.
Fedi Nuril baru menemukan keresahan saat melihat Presiden Jokowi mengajak Prabowo Subianto bergabung ke kabinet, di periode kedua kepemimpinannya.
"Nggak bisa pasif lagi sih. Saya merasa harus bersuara," tutur Fedi Nuril.
Bagi Fedi Nuril, Prabowo Subianto dianggap sebagai salah satu sosok yang bertanggung jawab atas tragedi pelanggaran HAM di 1998.
"Buat saya, itu adalah sebuah keputusan yang tidak ada empati kepada keluarga korban penculikan yang sampai sekarang belum pulang," jelas Fedi Nuril.
Tidak elok menurut Fedi Nuril, kalau tongkat estafet pemerintahan Indonesia diserahkan ke Prabowo Subianto.
"Saya nggak mau pak Prabowo menang. Jadi dari situ, saya mulai bersuara," kata Fedi Nuril.
Nyatanya, Prabowo Subianto tetap terpilih sebagai Presiden Republik Indonesia ke-8 untuk melanjutkan tugas Jokowi.
Fedi Nuril pun sudah menentukan sikap politik dengan berdiri sebagai oposisi pemerintah, yang tidak segan melayangkan kritik atas hal-hal yang kurang berkenan di hatinya.
"Orang yang belain justru ketahuan buzzer-nya. Masak kayak gini masih dibelain, karena udah jelas salah," tandas Fedi Nuril.
Berita Terkait
-
Rieke Diah Pitaloka Minta Polisi Bebaskan Seluruh Tahanan Demo, Desak Presiden Prabowo Turun Tangan
-
Usai Serangan Israel, Prabowo Terbang ke Qatar Jalani Misi Solidaritas
-
Komisi III DPR Dukung Rencana Prabowo Bentuk Tim Reformasi Polri
-
KontraS Ajukan Tiga Tuntutan untuk Tim Investigasi Demo Ricuh Bentukan Prabowo
-
Pengamat: Reshuffle Prabowo Lebih Bernuansa Politis Ketimbang Respons Tuntutan Publik
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Tayang 23 Oktober, Air Mata di Ujung Sajadah 2 Janjikan Konflik Lebih Kompleks
-
Rieke Diah Pitaloka Minta Polisi Bebaskan Seluruh Tahanan Demo, Desak Presiden Prabowo Turun Tangan
-
6 Temuan Mengejutkan di Film Dokumenter Investigation Alien, Penampakan UFO di Hutan Indonesia
-
Azizah Salsha Temukan Ketenangan di Tengah Badai Perceraian Melalui Terapi Sound Healing
-
Sinopsis dan Review 'Perempuan Pembawa Sial', Horor Mencekam yang Berakar dari Mitos Bahu Laweyan
-
7 Film Terbaik Kang Dong Won, Aktor Top yang Comeback Lewat Tempest
-
Selamat! Susan Sameh Hamil Anak Pertama
-
5 Potret Kondisi Terkini Amy Qanita di Singapura, Diiringi Doa Raffi Ahmad dan Cucu
-
Whisnu Santika Gandeng Dipha Barus dan Ramengvrl untuk Single IyaIya: Satir Pedas Anak Muda Urban
-
Lelah 10 Tahun Perankan Ibu Sedih, Happy Salma Kini Bahagia Ada di Series Ratu Ratu Queens