Suara.com - Umar Patek pelaku bom Bali 1 tahun 2002 muncul dengan penampilan baru yang mencengangkan.
Umar Patek rupanya banting setir menjadi seorang barista di Surabaya, Jawa Timur. Kisah hidupnya lantas ramai dicari tahu.
Seperti apa perjalanan hidupnya hingga memilih menjadi seorang barista? Simak berbagai fakta Umar Patek berikut ini.
1. Belajar Buat Bom di Pakistan dan Afghanistan.
Umar Patek merupakan kawan Sawad, salah satu teroris yang juga tertangkap.
Sawad mengaku berteman dengan Umar Patek saat mereka menjadi mahasiswa pelatihan militer di Pakistan.
Selama tiga tahun di Pakistan, Sawad dan Umar Patek belajar menembak dan membuat bahan peledak.
Selain Pakistan, Umar Patek juga lulusan pelatihan militer di Afghanistan.
2. Terlibat Bom Bali 1
Baca Juga: Rekam Jejak Aksi Terorisme Umar Patek: Kini Bebas Bersyarat, Warga Australia Murka
Umar Patek dipercaya sebagai Jamaah Islamiyah meski pernah dibantahnya.
Keterlibatan Umar Patek dalam aksi terorisme bahkan membuat Amerika membuat sayembara berhadiah 1 juta dolar AS untuk menemukannya.
Umar Patek akhirnya tertangkap pada 29 Maret 2011 di Abbottabad Pakistan meski sempat dilaporkan terbunuh di Filipina pada 14 September 2006.
Namun Umar Patek menegaskan dirinya hanya sebagai anak buah dalam peledakan bom Bali 1.
Sebab Umar Patek mengaku hanya bisa merakit bom dengan daya ledak rendah yang ia pelajari di Afghanistan.
Umar Patek pun menerangkan awalnya menentang saat mengetahui kamar rekan-rekannya dipenuhi bahan bom eksplosif.
Umar Patek tak sepakat dengan peledakan bom lantaran korbannya tidak terprediksi, beda dengan menembak.
Kendati begitu, hasil penyelidikan menyebut Umar Patek berperan sebagai asisten koordinator lapangan.
Umar Patek kabarnya juga terlibat dalam konflik di Ambon dan tragedi Bom Natal tahun 2000 sebelum Bom Bali 1.
Dalam persidangan tanggal 21 Juni 2012, Umar Patek divonis hukuman penjara 20 tahun atas pembunuhan dan pembuatan bom.
3. Bebas Tahun 2022
Umar Patek selesai menjalani hukumannya di Lapas Kelas I Surabaya, Porong, Sidoarjo pada 7 Desember 2022.
Berstatus sebahai 'klien pemasyarakatan', Umar Patek diwajibkan mengikuti program pembimbingan dari Balai Pemasyarakatan Surabaya sampai 29 April 2030.
Pemilik Hedon Estate, drg. David Andreasmito, lantas menawarkan bantuan finansial ketika Umar Patek bebas.
Umar Patek menolak uang pemberian drg. David Andreasmito karena merasa lebih butuh pekerjaan.
Suatu waktu Umar Patek menyuguhkan kopi buatannya kepada drg. David Andreasmito yang menjadi ide awal membuat Ramu Kopi
4. Barista di Ramu Kopi
Umar Patek meluncurkan merek Ramu Kopi di Hedon Estate, Surabaya pada 3 Juni 2025 lalu.
Nama Ramu dipilih dari namanya, Umar, yang apabila dibaca dari huruf belakang menjadi Ramu.
Dengan dibantu drg. David Andreasmito yang juga seorang ahli kopi, Umar Patek menawarkan berbagai varian minuman di Ramu Kopi.
Varian di Ramu Kopi antara lain Signature Blend, Arabika Ijen, Robusta, dan Kopi Rempah yang menggunakan biji kopi dari Bondowoso.
5. Ingin Menyeduh Damai
Umar Patek memilih menjadi seorang barista untuk menunjukkan perubahan dalam dirinya.
Apabila dulu dikenal sebagai seorang teroris, kini Umar Patek memilih 'menyeduh damai' melalui kopi racikannya.
Oleh sebab itu, dukungan untuk Umar Patek diberikan mantan Kepala Densus 88 Komjen Pol Marthinus Hukom.
Pria yang saat ini menjabat sebagai Kepala BNN tersebut mengaku tak lagi bermusuhan dengan Umar Patek seperti dulu.
Umar Patek justru akan dijadikannya sebagai contoh mantan narapidana yang mampu mengubah hidupnya menjadi lebih baik.
Dukungan untuk Umar Patek juga diberikan Chusnul Chotimah, penyintas bom Bali1, dan Ketua Yayasan Lingkar Perdamaian, Ali Fauzi.
Itu dia berbagai fakta perjalanan hidup Umar Patek hingga akhirnya menjadi seorang barista. Bagaimana pendapatmu?
Kontributor : Neressa Prahastiwi
Berita Terkait
-
Pasca Bebas Bersyarat, Umar Patek Minta Maaf, Korban yang Selamat Kecam Pembebasannya
-
Umar Patek Minta Maaf Kepada Keluarga Korban Bom Bali
-
Bom bunuh diri di Astanaanyar Bandung dan Pembebasan Umar Patek
-
Mengenal Umar Patek, Terpidana Bom Bali 1, Sempat Jadi Buronan Bernilai 1 Juta US Dollar
-
BNPT Yakin Umar Patek jadi Warga Baik Setelah Bebas: Di Penjara Ajak Napiter Cinta Tanah Air
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
Terkini
-
Richa Novisha Buka Suara soal Wara-wiri di Masa Iddah: Siapa yang Kasih Makan Anak?
-
Resbob Dilaporkan Imbas Hina Suku Sunda, Terancam Hukuman hingga 6 Tahun Penjara
-
Kabar Bahagia! Tiffany Young SNSD Segera Menikah dengan Aktor Byun Yo Han Tahun Depan
-
Dikaitkan dengan Dito Ariotedjo, Davina Karamoy Tanggapi Isu Jadi Orang Ketiga
-
Lirik Lagu Damai Natal dan Chordnya, Penuh Sukacita dan Harapan
-
Dibilang Bakal Rujuk dengan Inara Rusli, Virgoun Ngegas: Enteng Banget Rahang Lu Nyebut!
-
Bukan Bisnis Dulu, Kiesha Alvaro Prioritaskan Beli Rumah Sendiri
-
Siapa Pacar Davina Karamoy Sekarang? Sempat Digosipkan Dekat dengan Aktor Ini
-
Lirik Lagu Hai Mari Berhimpun dan Chordnya, Punya Melodi Megah
-
Siapa Istri Mantan Menpora Dito Ariotedjo? Profil Niena Kirana yang Ternyata Anak Pemilik Maktour