Suara.com - Pengakuan mengejutkan aktris Erika Carlina tentang kehamilannya yang kini memasuki bulan kesembilan disebut bukanlah sebuah upaya mencari sensasi.
Di balik keputusannya untuk buka suara di podcast Deddy Corbuzier, terungkap sebuah cerita kelam tentang perjuangan, ketakutan, dan ancaman yang memaksanya mencari perlindungan di ruang publik.
Selama hampir delapan bulan, Erika Carlina berjuang seorang diri untuk menutupi kondisi perutnya yang kian membesar.
Ini bukanlah sebuah pengakuan yang direncanakan, melainkan langkah putus asa seorang perempuan yang merasa terpojok.
Dalam podcast yang tayang pada 18 Juli 2025 itu, Erika dengan gamblang menyatakan alasannya yang paling mendesak.
"Aku perlu perlindungan, sampai proses aku melahirkan nanti tiba," kata Erika Carlina, sebuah kalimat yang menyiratkan adanya bahaya yang mengintainya.
Kekasihnya, DJ Bravy, kemudian membenarkan bahwa keputusan Erika untuk tampil di depan publik adalah buah dari tekanan berat.
Menurutnya, sebuah ancaman yang dilontarkan dalam grup WhatsApp menjadi titik puncaknya.
"Kenapa dia speak up, akhirnya dia membuka? Adalah berupa sebuah pengancaman di grup WhatsApp yang bukti-buktinya sudah kami pegang pasti. Dia meminta tolong kepada orang yang menurut dia bisa membantu, which is Om Ded," beber Bravy dalam siaran langsung di TikTok.
Baca Juga: Terungkap Cara Erika Carlina Tutupi Kehamilannya Selama 8 Bulan
Sebelum ancaman itu datang, Erika telah berusaha keras menyembunyikan kehamilannya dari sorotan media dan publik. DJ Bravy menggambarkan bagaimana sang kekasih mengubah total penampilannya demi menjaga rahasia tersebut.
"Yang sudah Erika lakukan selama tujuh, delapan bulan belakangan tuh dia tutupin. Dia dengan pakai baju longgar-longgar, dengan dia tidak mau keluar terlalu intens, tidak mau terlihat hamil, itu dia nutupin. Dia sudah melakukan itu," tutur DJ Bravy.
DJ Bravy juga menegaskan bahwa langkah Erika ini bukan untuk menuntut pertanggungjawaban dari pria yang menghamilinya, melainkan murni untuk keselamatan dirinya dan sang bayi.
"Jangan salah paham, Erika tidak pernah meminta tanggung jawab sama sekali, at all," ujar DJ Bravy.
Ia juga melontarkan kritik pedas kepada pihak yang telah menekan Erika dalam kondisi rentan tersebut.
"Apapun ancamannya, apapun gibahnya di grup tersebut, bro, you are not human. Karena Tuhan ciptain manusia, kita sebagai manusia tuh konsepnya bukan kayak gitu," sindirnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
-
Dana Korupsi Rp13 T Dialokasikan untuk Beasiswa, Purbaya: Disalurkan Tahun Depan
Terkini
-
Kisah Reza Rahadian Kecil Jadi Tukang Potong Rumput karena Kesulitan Ekonomi
-
Bukan Cuma Ngobrol, Rayn Wijaya Bongkar Trik Jaga Mood Yesaya Abraham di Lokasi Syuting
-
Ayu Chairun Nurisa Bantah Tudingan Umrah buat Kabur dari Pemeriksaan Tersangka
-
5 Fakta Menarik The Shadow Strays Raih 12 Nominasi FFI 2025, Kelas Abis!
-
Jule Pernah Komentari Perselingkuhan yang Viral: Cakep Kagak, Kaya Kagak!
-
Sara Fajira Kesurupan saat Jadi Kuntilanak, Tiba-Tiba Curhat Pakai Bahasa Jawa
-
Sinopsis Film Badik, Misteri Ospek Maut Berbalut Budaya Bugis Siap Teror Bioskop 30 Oktober
-
Sinopsis The Ugly, Aksi Park Jeong Min Ungkap Misteri Kematian Ibunya Setelah 40 Tahun
-
Reprisal: Ketika Pegawai Bank Balas Dendam dan Buru Perampok, Malam Ini di Trans TV
-
Sinopsis The Perfect Neighbor, Ketika Hubungan Bertetangga Berujung Tragedi