Suara.com - Sebuah polemik menarik mengemuka menjelang perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus mendatang.
Fenomena ini dipicu oleh maraknya rencana pengibaran bendera fiksi dari serial anime populer, One Piece, yang dianggap sebagai simbol perlawanan.
Kreator konten, Andovi da Lopez, mengangkat diskusi ini secara mendalam melalui sebuah video yang diunggah di akun Instagram pribadinya, Senin, 4 Agustus 2025.
Dalam pandangannya, reaksi pemerintah yang cenderung melarang justru menjadi sebuah pembenaran terhadap simbolisme yang diusung oleh bendera tersebut.
"Semakin mereka melarang, semakin mereka membenarkan keadaan bendera ini," ujar Andovi.
Salah satu narasumber dalam video tersebut, Yosie atau yang akrab disapa Oci, mengaitkan fenomena ini dengan ketidakpuasan publik terhadap kebijakan pemerintah.
Menurutnya, beberapa kebijakan yang dirasa tidak berpihak pada rakyat mendorong munculnya berbagai bentuk ekspresi kekecewaan.
"Masyarakat itu akhir-akhir ini banyak yang kayak menunjukkan tidak kepuasan terhadap pemerintah karena banyak kebijakan-kebijakan yang dibuat pemerintah yang seolah-olah kayak mempermainkan rakyat," tutur Oci.
Oci kemudian menarik paralel antara situasi di Indonesia dengan narasi dalam dunia One Piece, di mana ada kelompok yang secara terang-terangan melawan pemerintah dunia.
Baca Juga: Posting Poster One Piece, Rieke Diah Pitaloka Colek PPATK: Ada yang Gemeter
Kelompok ini, yang dikenal sebagai Pasukan Revolusioner, menjadi simbol perlawanan terhadap kekuasaan yang dianggap tiran.
"Jadi ada pasukan revolusioner. Pasukan revolusioner ini itu adalah pasukan yang menentang kebijakan pemerintah," jelasnya.
Andovi menyoroti betapa ironisnya ketika ancaman pidana justru dilayangkan terhadap pengibaran sebuah bendera fiksi.
Menurut pria berusia 31 tahun itu, respons tersebut seolah-olah menganggap serius sebuah simbol dari dunia imajinasi.
"Jadi sangat ironis ketika pemerintah kita ngomong bisa dipidanakan kalau mengibarkan bendera One Piece menjelang 17 Agustus," kata Andovi.
Ia berpendapat bahwa semakin keras pemerintah menentang, semakin kuat pula validasi terhadap makna perlawanan yang melekat pada bendera tersebut.
Berita Terkait
- 
            
              Bendera One Piece Picu Makar, Tagar 'Gelap' Dibalas Kasar: Pemerintah Anti Kritik?
 - 
            
              Pakar Skakmat Menteri HAM soal Bendera One Piece: Itu Bukan Makar, Pemerintah Terlalu Baper!
 - 
            
              Bukan Aksi Anarki, Kenapa Gerakan Bendera One Piece Dituding Makar? Pakar Unsoed Beberkan Fakta Ini
 - 
            
              Geger Kibar Bendera One Piece Dituding Makar, Andreas Pareira Membela: Ini Protes Diam Masyarakat
 - 
            
              Polisi 'Sweeping' Bendera One Piece di Jakarta, Gubernur Pramono Angkat Tangan: Biar Pusat Saja
 
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              Bukan Soal Harta dan Tahta, Cinta Laura Ungkap Momen Titik Balik Pendewasaan Diri
 - 
            
              Desta Bakal Jadi Dono di Film Warkop DKI Reborn, Awalnya Dihubungi Anak Indro
 - 
            
              5 Potret Rumah Al Ghazali dan Alyssa Daguise, Mewah dengan Konsep Open Space
 - 
            
              Hamish Daud Diisukan Selingkuh, Raisa Sempat Sukai Komentar 'Sad Tapi Legowo'
 - 
            
              Selain Minta Maaf, Pandji Pragiwaksono Siap Jalani Proses Hukum Adat di Toraja
 - 
            
              Cerita Heroik Jusuf Hamka Selamatkan Uya Kuya dari Amukan Massa
 - 
            
              Dibesarkan Ibunya Seorang Diri, Reza Rahadian Jujur soal Kehidupan Tanpa Sosok Ayah
 - 
            
              Dianggap Hina Adat Toraja, Pandji Pragiwaksono Minta Maaf atas Materi Stand Up 12 Tahun Lalu
 - 
            
              Buntut Video Hoaks Soal Gaji DPR, Uya Kuya Kena Semprot Jenderal
 - 
            
              Jejak Digital Tak Bisa Bohong? Hamish Daud dan Sabrina Alatas Diduga Pernah Unggah Foto yang Mirip