- Andovi da Lopez berorasi dalam aksi Kamisan, suarakan "17+8 Tuntutan Rakyat".
- Ia kritik lambatnya respons pemerintah dibanding cepatnya pengesahan RUU Pilkada 2024.
- Andovi harap pemerintah beri kabar baik sebelum batas waktu pemenuhan tuntutan berakhir.
Suara.com - Kreator konten Andovi da Lopez tampil dengan orasi yang membakar semangat massa dalam aksi Kamisan di depan Istana Negara pada Kamis, 4 September 2025.
Ia dengan lantang menyuarakan aspirasi yang tergabung dalam gerakan "17+8 Tuntutan Rakyat".
Di hadapan ratusan peserta aksi Kamisan yang duduk khidmat, lelaki 31 tahun menyoroti lambatnya respons pemerintah terhadap tuntutan mereka.
Ia membandingkan sikap pemerintah saat ini dengan kecepatan luar biasa yang ditunjukkan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada tahun sebelumnya.
Andovi secara spesifik merujuk pada pembahasan Revisi Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah (RUU Pilkada).
Dia mengingatkan kembali peristiwa pada 22 Agustus 2024, ketika DPR seolah mengabaikan putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
"Tahun lalu, 22 Agustus, pasca putusan MK, RUU Pilkada. MK bilang nggak boleh, malam itu DPR bilang apa? Waduh, boleh nih," sorotnya.
Andovi juga mempertanyakan bagaimana para wakil rakyat bisa bekerja begitu cepat untuk kepentingan tertentu.
"Kok mereka bisa ya, kerja secepat itu dalam satu malam? Mereka bisa ya, kerja secepat itu untuk RUU Pilkada?" tuturnya.
Baca Juga: Tak Lagi Bungkam, Deddy Corbuzier Ikut Desak Pemerintah Realisasikan Tuntutan 17+8 Rakyat
Sebaliknya, untuk tuntutan rakyat yang telah disuarakan secara masif, respons yang diterima Andovi anggap sangat lamban dan tidak sebanding.
"Tapi untuk ini, responsnya itu lama sekali," keluhnya.
Hari ini, Jumat, 5 September 2025, adalah batas waktu pemenuhan tuntutan 17+8 yang digaungkan Andovi bersama para influencer lain.
Dalam unggahan yang sama, ia berharap mendapat kabar baik dari pemerintah tentang hal itu.
Tag
Berita Terkait
-
Jerome Polin Angkat Suara Usai Serahkan 17+8 Tuntutan Rakyat ke DPR RI
-
Punya Platform Besar, Apakah Andovi da Lopez Juga Terima Chat Tawaran Jadi Buzzer Kontra Demo?
-
UU Pernah Cepat Disahkan, Ferry Irwandi: 17+8 Tuntutan Rakyat Harusnya Juga Bisa
-
Selain 17+8, Ferry Irwandi Sampaikan 3 Tuntutan Lain ke Pemerintah
-
Gerbang DPR Akhirnya Dibuka, Andovi Da Lopez hingga Jerome Polin Serahkan 17+8 Tuntutan Rakyat
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Wakili Suara Publik, Acara Lapor Pak! Parodikan Verrell Bramasta dan Zulkifli Hasan di Lokasi Banjir
-
Mengenal Lab Digital Forensik, Fasilitas Canggih yang Bedah Rekaman CCTV Bukti Perzinaan Inara Rusli
-
Fan Meeting Pertama Pond Ponlawit di Jakarta Digelar 7 Desember, Ini Rundownnya
-
Eksklusif: Berawal dari Gabut, Begini Cerita Unik Faris Adam Ciptakan Lagu Viral 'Stecu Stecu'
-
Sosok Aris Nugraha yang Disebut Epy Kusnandar saat 'Pamit' ke Istri
-
Temuan Ferry Irwandi di Langkat, Ribuan Pengungsi Banjir Tidur Berhimpitan di Atas Rel Kereta Api
-
Kolaborasi Rahasia eaJ dengan Musisi Lokal Jadi Sorotan di Spotify Wrapped Live Indonesia 2025
-
Apa Itu Justice Collaborator? Status yang Diajukan Ammar Zoni di Kasus Narkoba
-
Nia Ramadhani Tak Terima Diprotes Anak karena Pakai Tanktop
-
Hindia dan Raditya Dika Mendominasi, Inilah Nama-Nama Teratas Spotify Wrapped Indonesia 2025