Entertainment / Gosip
Jum'at, 05 September 2025 | 19:55 WIB
Kemal Palevi meminta masyarakat tidak pecah konsentrasi dengan tuntutan 17+8 Tuntutan Rakyat. (instagram/kemalpalevi)
Baca 10 detik
  • Kemal Palevi meminta masyarakat untuk tetap fokus pada 17+8 tuntutan rakyat, di tengah ramai kasus korupsi Nadiem Makarim.
  • Kemal juga menekankan agar publik tidak melupakan korban dari rangkaian aksi unjuk rasa.
  • Kemal mengajak publik untuk sejenak menghentikan perdebatan lain, yang berpeluang memecah konsentrasi.
[batas-kesimpulan]

Suara.com - Komika sekaligus aktor Kemal Palevi meminta masyarakat untuk tidak teralihkan fokusnya dari tenggat waktu pemenuhan tuntutan 17+8.

Seruan ini disampaikannya di tengah hebohnya penetapan mantan Menteri Pendidikan, Nadiem Makarim, sebagai tersangka kasus korupsi oleh Kejaksaan Agung.

Lelaki 36 tahun itu menyuarakan keprihatinannya melalui sebuah unggahan di akun Instagram-nya pada Jumat, 5 September 2025.

Menurutnya, isu korupsi yang baru mencuat tidak boleh menggeser urgensi dari tuntutan rakyat yang telah disuarakan sebelumnya.

"Jangan teralihkan dulu sama korupsi Nadiem Makarim," ujar Kemal.

Secara khusus, komedian tunggal ini mengingatkan bahwa hari ini adalah batas waktu yang diberikan kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan institusi lainnya untuk merespons tuntutan tersebut.

"Hari ini, ada deadline 17+8," kata Kemal.

Ia juga menekankan agar publik tidak melupakan korban dari rangkaian aksi unjuk rasa yang terjadi sebelumnya.

"Dan jangan sampai lupa, ada sembilan orang yang meninggal, ada yang masih ditangkap belum dipulangkan, dan pemerintah masih hidup enak, jalan-jalan keluar negeri, dari uang pajak kita," imbau Kemal.

Baca Juga: Kena Deadline Hari Ini, DPR Penuhi Beberapa Tuntutan 17+8 Jangka Pendek

Kemal Palevi meminta masyarakat tidak pecah konsentrasi dengan tuntutan 17+8 Tuntutan Rakyat. [Instagram]

Dalam kesempatan yang sama, ia juga mengajak publik untuk sejenak menghentikan perdebatan lain, yang berpeluang memecah konsentrasi.

Salah satunya seperti munculnya template foto merah putih, yang dianggap sebagai tandingan template foto pink hijau.

Saat ini, rakyat memang meramai memasang foto bernuansa pink hijau sebagai bentuk dukungan atas kritik terhadap kebijakan kontroversial pemerintah.

Munculnya template tandingan, banyak diyakini sebagai upaya untuk memecah belah rakyat karena memakai warna yang mengandung unsur simbol negara.

"Hari ini, setop dulu debat soal warna pink," imbuh Kemal.

Ia pun menutup pernyataannya dengan sebuah ajakan untuk menjaga persatuan, dan kembali fokus pada esensi perjuangan bersama.

"Setop dulu serang ke sesama. Ingat, warga jaga warga," tutur Kemal.

Load More