Entertainment / Gosip
Minggu, 21 September 2025 | 21:30 WIB
Primus Yustisio (Instagram/@primus.yustisio)
Baca 10 detik
  • Primus mengkritik penyaluran beasiswa LPDP yang dinilainya tidak berpihak pada masyarakat kurang mampu.
  • Ia menyoroti penerima beasiswa yang berasal dari kalangan kaya dan pejabat, bukan dari keluarga dengan keterbatasan ekonomi.
  • Primus mendesak transparansi dan keadilan dalam proses seleksi agar LPDP tepat sasaran dan bebas dari nepotisme.

Suara.com - Aktor sekaligus pesinetron yang kini menjadi anggota dewan, Primus Yustisio, kembali menjadi sorotan publik.

Setelah viral karena kesederhanaannya berangkat kerja menggunakan Kereta Rel Listrik (KRL), kini politikus dari Partai Amanat Nasional (PAN) itu dengan lantang mengkritik penyaluran beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Dalam sebuah rapat dengar pendapat Komisi XI DPR RI dengan Direktur Utama LPDP, Primus meluapkan kekesalannya mengenai proses seleksi yang dinilai tidak berpihak pada masyarakat kurang mampu.

Suami dari aktris Jihan Fahira ini mempertanyakan rasa keadilan dalam distribusi beasiswa yang menggunakan uang negara tersebut.

Lelaki kelahiran 17 Agustus 1977 itu menyoroti fenomena di mana justru anak-anak dari keluarga kaya bahkan kalangan pejabat yang menerima manfaat LPDP.

5 Fakta Kritik Primus Yustisio Soal LPDP, Singgung Tentang Keponakan (Youtube)

Menurutnya, hal ini sangat disayangkan karena LPDP seharusnya menjadi jembatan bagi anak-anak berprestasi dari keluarga ekonomi lemah untuk meraih pendidikan tinggi.

Primus menegaskan bahwa prioritas utama beasiswa LPDP seharusnya adalah mereka yang pintar namun memiliki keterbatasan ekonomi.

Ia berpendapat, jika hanya kepintaran yang menjadi tolok ukur, maka yang akan lolos kebanyakan adalah mereka yang sejak awal sudah memiliki privilege dan akses pendidikan yang lebih baik.

"Malu lah Pak, anak-anak orang kaya mendapatkan LPDP. Malu anak-anak pejabat mendapatkan LPDP," tegas Primus dalam sebuah video yang viral baru-baru ini.

Baca Juga: Daftar Artis dan Anggota DPR yang Kerap Bagikan Momen Naik KRL

Pernyataannya yang berapi-api itu merupakan bentuk kegelisahan atas banyaknya laporan dari masyarakat yang ia terima.

Primus merasa perlu menyuarakan aspirasi tersebut langsung di hadapan petinggi LPDP.

"Saya rasa ini harus diubah, Pak," ujarnya dengan nada tinggi.

Anggota DPR yang mewakili daerah pemilihan Jawa Barat V ini juga menyinggung soal transparansi dalam proses seleksi.

Ia curiga adanya potensi nepotisme dan permainan 'akses' orang dalam yang membuat beasiswa ini tidak tepat sasaran.

"Dari seluruh yang mendapatkan LPDP itu, apakah itu clear, apakah itu clean, tidak ada nepotisme, tidak ada akses?" tanya Primus dengan tajam.

Load More