Entertainment / Gosip
Senin, 03 November 2025 | 11:24 WIB
Ahmad Sahroni. (Instagram)
Baca 10 detik
  • Ahmad Sahroni bicara soal penjarahan rumahnya usai dua bulan peristiwa itu terjadi
  • Ahmad Sahroni pasrah kalau meninggal ketika itu
  • Ahmad Sahroni heran foto dan pakaian dalam ikut dijarah

Suara.com - Dua bulan usai rumahnya dijarah massa, politisi Ahmad Sahroni muncul dan bicara terkait insiden tersebut.

Sahroni tidak hanya membagikan kronologi menegangkan saat dirinya bersembunyi dari amukan massa, tetapi juga mengungkapkan kepasrahan totalnya jika takdir mengharuskannya meninggal dunia pada hari itu.

"Kalaupun hari itu saya meninggal, saya sudah ikhlasin," kata Ahmad Sahroni saat berbicara dengan warga dalam video yang dibagikan akun Lambe Turah, dikutip Senin, 3 November 2025.

Saat kejadian, Ahmad Sahroni mencari tempat persembunyian untuk menyelamatkan diri di dalam rumah. Pilihan pertamanya jatuh pada kamar mandi, sebuah ruang sempit yang diharapkan bisa melindunginya dari ancaman.

Namun, merasa tempat itu tidak cukup aman, ia mengambil keputusan nekat.

Sahroni memanjat dan berusaha menyembunyikan dirinya di atas plafon kamar mandi, berharap tidak terdeteksi oleh para penjarah.

Namun, upaya penyelamatan dirinya nyaris berakhir tragis. Konstruksi plafon tersebut ternyata tidak dirancang untuk menahan beban berat.

"Plafonnya enggak kuat. Saya jatuh," ungkap Ahmad Sahroni.

Dalam kondisi terdesak dan terisolasi, ia mengaku diliputi perasaan was-was yang luar biasa.

Baca Juga: Viral Ahmad Sahroni Muncul Cerita Perjuangannya Ngumpet saat Rumah Dijarah, Netizen: Cari Simpati?

Pada momen kritis tersebut, Sahroni merasa tidak bisa menaruh kepercayaan pada siapa pun, bahkan orang-orang di sekitarnya. Ia merasa harus berjuang seorang diri demi mempertahankan nyawanya.

"Saya dalam keadaan hari itu tidak percaya sama satu orang pun," ujarnya, menggambarkan betapa genting dan sepinya perjuangan yang ia hadapi saat itu.

Barang personal ikut dijarah massa

Massa yang merangsek masuk ke rumahnya tidak hanya mengincar barang-barang mewah atau aset berharga. Benda-benda yang paling personal dan tidak memiliki nilai jual pun ikut raib.

Dengan nada yang terdengar miris sekaligus tak percaya, ia mengungkap bahwa pakaian dalamnya menjadi salah satu barang yang dicuri oleh para penjarah.

"Bapak Ibu, kolor aja saya diambil," tuturnya di hadapan warga yang mendengarkan ceritanya.

Load More