- Ahmad Sahroni memilih memaafkan warga yang mengembalikan barang hasil penjarahan rumahnya dan menyebutnya sebagai “amnesti pribadi".
- Warga telah mengembalikan puluhan barang milik Sahroni, termasuk patung Iron Man dan kulkas, meski banyak yang rusak.
- Sahroni menegaskan hanya yang mengembalikan barang yang akan ia maafkan, sementara yang tertangkap tanpa mengembalikan tetap diproses hukum.
Suara.com - Anggota DPR RI nonaktif Ahmad Sahroni menunjukkan sikap yang tak biasa setelah rumahnya dijarah massa pada Sabtu (30/8).
Alih-alih marah dan menuntut, Sahroni memilih memaafkan warga yang mengembalikan barang hasil penjarahan dari kediamannya di Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Saat meninjau rumahnya yang sempat porak-poranda, Sahroni tampak ditemani tim Total Politik. Ia memeriksa satu per satu barang yang dikembalikan warga, mulai dari kulkas hingga patung Iron Man kesayangannya. Namun, sebagian besar sudah dalam kondisi rusak.
“Disikat semua tuh ya?” tanya sang presenter.
“Ya, diambil. Gila,” jawab Sahroni santai.
Presenter kemudian menunjuk patung Iron Man yang tampak sudah tak utuh.
“Nah, ini Ironman-nya balik satu ini ya, Bang?.”
“Rusak itu, palanya udah nggak ada,” kata Sahroni.
Meski begitu, Sahroni tetap bersyukur karena warga mulai mengembalikan barang-barang yang sempat diambil.
Baca Juga: Di Toilet atau Plafon? Cerita Lengkap Ahmad Sahroni Sembunyi Saat Rumahnya Dijarah
“Tuh, kulkas dibawa sama dia. Ini dipulangin,” ujarnya sambil menunjukkan barang yang dikembalikan.
Ketika ditanya apakah para pengembali barang itu akan diproses hukum, Sahroni menegaskan tidak. “Kalau udah pulang ke sini, ya udah, pulang dia,” katanya. “Itu dianggap amnesti dari gua.”
Ia pun menjelaskan sikapnya, “Pokoknya kalau dipulangin, ya lu bebas. Makanya sekarang kalau yang nggak pulangin terus akhirnya ketangkep, ya udah, langsung proses selanjutnya. Gua cuma bilang begitu, kalau lu pulangin, lu aman. Tapi kalau lu nggak pulangin dan akhirnya ketangkep sama polisi, ya lanjut prosesnya.”
Ketika ditanya apakah ia akan melindungi pelaku yang belum mengembalikan barang, Sahroni tegas menjawab, “Enggak.”
Sikap Ahmad Sahroni ini pun kembali menuai sorotan. Di tengah kerugian pribadi dan kekacauan yang menimpanya, ia memilih jalur damai bagi warga yang menyesal dan bertanggung jawab.
Dengan kebijakan “amnesti pribadi” itu, Sahroni ingin memberi kesempatan kedua bagi mereka yang berani mengakui kesalahan dan memperbaikinya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
Terkini
-
KemenHAM: Pelanggaran HAM oleh Perusahaan Paling Banyak Terjadi di Sektor Lahan
-
Pemerintah Terbitkan PP, Wahyuni Sabran: Perpol 10/2025 Kini Punya Benteng Hukum
-
Komisi III DPR Soroti OTT Jaksa, Dorong Penguatan Pengawasan
-
Perpres Baru Bisnis dan HAM Masih Menunggu Teken Menko Airlangga
-
Rawan Roboh Selama Cuaca Ekstrem, Satpol PP DKI Jakarta Tertibkan 16 Reklame Berbahaya
-
Demo di Balai Kota, Buruh Jakarta Tagih Janji 'Manusiakan Pekerja' Lewat UMP Rp5,8 Juta
-
Rocky Gerung Sebut Kritik Netizen Sebagai Alarm Demokrasi untuk Presiden Prabowo
-
Tetap Jalan Saat Libur Sekolah, Begini Skema Pembagian MBG Menurut BGN
-
KPK Buka Peluang Periksa Istri Ridwan Kamil dan Aura Kasih di Kasus BJB: Semua Kemungkinan Terbuka
-
Kontribusi Beton Precast untuk Pemerataan Pembangunan di Indonesia