- JILF 2025 digelar di Taman Ismail Marzuki 13 hingga 16 November 2025
- JILF 2025 angkat isu kemanusiaan
- Program Bincang Penulis (Authors’ Forum) di JILF 2025 menghadirkan 23 penulis dari Indonesia dan 4 penulis mancanegara
Suara.com - Perhelatan sastra akbar, Jakarta International Literary Festival (JILF), kembali menyapa para penikmat literasi pada 13-16 November 2025 mendatang.
Bertempat di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, festival tahun ini mengusung tema puitis yang sarat makna, 'Homeland in Our Bodies' atau 'Tanah Air dalam Tubuh Kita'.
Namun, di balik keindahan frasa tersebut, tersimpan sebuah kegelisahan mendalam mengenai kondisi kemanusiaan saat ini.
Salah satu kurator JILF 2025, Kiki Sulistyo, membeberkan proses pemikiran di balik pemilihan tema yang ternyata berawal dari kritik terhadap realitas sosial dan politik.
Menurut Kiki, titik awal kuratorial adalah kata "kemanusiaan".
Sebuah konsep yang sering didengungkan, namun ironisnya kerap terpinggirkan dalam pengambilan keputusan-keputusan penting yang berdampak luas.
“Karena kita kemudian melihat situasi hari-hari belakangan ini kemanusiaan tampaknya tidak dijadikan pertimbangan gitu di dalam menentukan keputusan atau tindakan-tindakan besar,” ujar Kiki Sulistyo dalam konferensi pers di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat pada Kamis, 13 November 2025.
Tim kurator lantas menemukan benang merah bahwa krisis kemanusiaan yang terjadi belakangan ini tidak lahir dari ruang hampa. Ada faktor kuat yang menjadi pemicunya.
“Kemudian, kami juga menyimpulkan bahwa krisis kemanusiaan di yang kita lihat belakangan ini, itu lebih banyak disebabkan oleh keputusan-keputusan politik,” tegasnya.
Baca Juga: Terjebak dalam Kritik Diri, Saat Pikiran Jadi Lawan Terberat
Dari kegelisahan itulah, sebaris puisi dari sastrawan legendaris Palestina, Mahmud Darwish, dipilih untuk menjadi jangkar tema.
Puisi tersebut menawarkan cara pandang baru terhadap konsep "tanah air" yang selama ini kadung dibingkai oleh kekuasaan dan teritori.
Selama ini, makna tanah air sering kali dipersempit sebatas garis demarkasi dan kedaulatan politik semata.
“Kalau kita mendengar kata tanah air yang terbayang bahkan di benak kita paling itu batas-batas negara, batas-batas kekuasaan, batas-batas wilayah,” tutur Kiki.
Puisi Darwish, kata Kiki, mendobrak pemaknaan sempit itu dengan mengembalikan esensi tanah air ke dalam tubuh manusia itu sendiri.
Dengan demikian, isu tanah air menjadi tak terpisahkan dari isu kemanusiaan, karena keduanya bermuara pada entitas yang sama, manusia.
Berita Terkait
-
Setahun Menghela Napas: Mengapa 2025 Terasa Lebih Melelahkan?
-
Rocky Gerung Sebut Kritik Netizen Sebagai Alarm Demokrasi untuk Presiden Prabowo
-
Olla Ramlan Hadapi Kritik Pedas Netizen, Pembelaan sang Putra Bikin Terharu
-
Rizal Armada Lontarkan Unek-Unek untuk Sikap Pejabat: Muak Banget!
-
Kritik Pandji Pragiwaksono ke Zulhas di 2011: Daripada Tanam 1 Miliar Pohon, Mending Dijaga
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Momen Kamari Putri Jennifer Coppen Pertama Kali Panggil Papa ke Justin Hubner Bikin Haru
-
Totalitas Akting di Musuh Dalam Selimut, Muka Megan Domani Lebam-Lebam Terkena Pukulan Yasmin Napper
-
9 Drakor Original Netflix Paling Diantisipasi di 2026, Banjir Bintang Top!
-
Kondisi Terkini Rumah Diding Boneng, Kamar hingga Dapur Hancur
-
Stranger Things 5 Vol 2 Episode 7 Dihujani Kritik, Rating IMDb Anjlok Hingga 5,5
-
Gempar Akhir 2025, 5 Fakta Danielle NewJeans Putus Kontrak dengan ADOR
-
Musuh Dalam Selimut: Saat Rumah Tangga Sempurna Berubah Menjadi Labirin Teror Psikologis
-
Rumah Diding Boneng Ambruk, Ternyata Usianya Sudah Ratusan Tahun
-
Serial Terlaris dan Paling Banyak Ditonton di Vidio Sepanjang 2025
-
Rumahnya Ambruk, Diding Boneng Kini Ngungsi ke Kantor RW