Entertainment / Gosip
Jum'at, 05 Desember 2025 | 06:30 WIB
Audy Item dan Iko Uwais di acara konferensi pers film Timur di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan pada Kamis, 4 Desember 2025. [Rena Pangesti/Suara.com]
Baca 10 detik
  • Iko Uwais menyutradarai film berjudul Timur yang mengangkat kisah nyata Operasi Pembebasan Sandera Mapenduma tahun 1996.
  • Film tersebut menuai sorotan karena operasi legendaris itu dipimpin oleh Presiden saat ini, Prabowo Subianto.
  • Iko menegaskan produksi film ini telah berjalan tiga tahun sebelum Prabowo dilantik menjadi Presiden Republik Indonesia.

Suara.com - Iko Uwais menggebrak perfilman Tanah Air lewat karya terbarunya yang bertajuk Timur.

Tak hanya sebagai aktor, istri penyanyi Audy Item itu juga pertama kali duduk sebagai sutradara.

Film yang mengangkat kisah nyata Operasi Pembebasan Sandera Mapenduma tahun 1996 ini mendadak menuai sorotan tajam dari publik di media sosial.

Pasalnya, operasi militer legendaris tersebut dipimpin langsung oleh Prabowo Subianto yang saat ini telah menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia.

Tak sedikit masyarakat yang lantas menilai film ini sengaja dibuat sebagai upaya pencitraan sang Presiden di tengah masa jabatannya yang baru berjalan.

Menanggapi isu miring tersebut, aktor yang telah berkiprah di perfilman internasional ini memberikan jawaban santai namun cukup menohok saat ditemui awak media.

Momen ini terjadi saat konferensi pers di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, pada Kamis (4/12/2025).

Iko mengibaratkan polemik pro dan kontra film garapannya tersebut layaknya pedagang nasi goreng yang memiliki cita rasa berbeda-beda bagi setiap lidah.

Baca Juga: Audy Item Comeback Pasca 17 Tahun Vakum, Isi Soundtrack Film Iko Uwais

"Kalau saya bilang, mau makan di mana. Di blok M banyak tukang makanan berjejer, semua nasi goreng. Tapi mbak udah enggak nge-judge semua rasa, semuanya asin," ujar Iko Uwais.

Bintang film The Raid ini menegaskan bahwa setiap karya memiliki "bumbu" tersendiri dan ia membebaskan penonton untuk menilai sendiri nanti.

"Jadi saya enggak mempedulikan judgement semua. Yang penting rasanya aja. Kalau rasanya enak silakan nambah, kalau enggak enak lepehin. Gitu aja," ucap Iko tegas.

Lebih lanjut, Iko Uwais juga menerangkan, film Timur dibuat sebelum Prabowo dilantik.

Iko Uwais menjelaskan, proses kreatif film ini sudah berjalan sangat lama, jauh sebelum Prabowo Subianto memenangkan kursi kepresidenan.

"Jujur pada saat kita produksi film ini, sebelum Bapak jadi Presiden, kita sudah dua tahun ya? Hampir tiga tahun untuk prosesnya," imbuh Iko memberikan klarifikasi.

Load More