Suara.com - Pagi itu, Eri Eliyawati memacu motornya menyusuri daerah aliran material awan panas guguran Gunung Semeru di sekitar Sungai Regoyo, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur.
Tampak di seberang sungai puluhan murid SD yang sudah menunggu kedatangannya melambaikan tangan sembari berteriak ,ÒBu guru tiba, Bu guru tibaÓ. Anak-anak itu adalah siswa SD yang terpaksa harus belajar di luar ruang karena akses menuju sekolahnya terdampak letusan Gunung Semeru beberapa waktu lalu.
Eri Eliyawati adalah salah satu guru di SDN Jugosari III. Dia bersama dua rekannya Purnomo Candra Ronanta dan Lilik Kusnilawati harus mendatangi muridnya yang terisolasi. Sejak jembatan yang menghubungkan ke sekolahnya putus diterjang awan panas guguran (APG) Gunung Semeru, aktivitas pembelajaran di sekolah itu terganggu sehingga para guru itu berinisiatif untuk mengunjungi para siswanya.
Setiap pagi, Eri Eliyawati bersama dua rekannya itu menempuh perjalanan kurang lebih 10 kilometer. Untuk menuju ke lokasi, mereka menyusuri medan yang cukup berat, mulai dari bersinggungan dengan daeran aliran material Gunung Semeru, menyeberangi Sungai Regoyo serta melintasi wilayah yang berada di zona berbahaya atau zona merah.
Para guru itu terkadang harus menahan diri untuk bertemu muridnya jika cuaca sedang mendung atau hujan. Mereka tidak berani melakukan perjalanan tersebut karena potensi jalur yang mereka lintasi diterjang awan panas guguran.
Dedikasi luar biasa para guru tersebut dilakukan untuk memastikan hak para murid mendapatkan pembelajaran terpenuhi. Meskipun akses yang sulit dan tidak adanya jaringan internet, hal itu tidak menyurutkan komitmen para pendidik itu.
Tekad memberikan ilmu kepada sedikitnya 42 murid SDN Jugosari III dan SDN Jugosari I yang berada di kawasan yang terisolasi tersebut menjadi penyemangat Eri Eliyawati bersama kedua rekannya.
Para murid dan guru berharap jalur yang menghubungkan dusun dengan sekolah mereka kembali tersambung sehingga kerinduan para murid belajar di sekolah terobati.
Foto dan teks : Seno
Editor : Prasetyo Utomo
Berita Terkait
-
Puncak TPN XII: Kolaborasi Guru Menuju Pendidikan Berdaya dan Berkelanjutan
-
Ribuan Guru Berkumpul di Temu Pendidik Nusantara XII untuk Menjawab Tantangan Pendidikan Iklim
-
TPG 2025 Terancam Tertunda? 6 Kode Ini di Info GTK Jadi Penentu
-
Bahasa Inggris Jadi Mapel Wajib SD-SMA Mulai 2027, Kemendikdasmen Siapkan Pelatihan Guru Massal
-
Guru Besar UI Soal Pertemuan JokowiAbu Bakar Baasyir: Tak Masalah, Tapi Harus Dipantau BNPT
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi Pegadaian, Tembus Rp 2.565.000
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
Terkini
-
Axis Nation Cup 2025, Ajang Pembuktian Bakat Futsal Pelajar Indonesia
-
Realisasi vaksinasi rabies di Jakarta
-
Elektrifikasi Kereta Bandung, Waktu Tempuh Jadi Lebih Singkat
-
Melihat Venue Kejuaraan Dunia Gimnastik 2025 di Indonesia Arena
-
FGI Pastikan Atlet Israel 'Libur' di Kejuaraan Dunia Gimnastik 2025
-
Siasat Bertahan SPBU Swasta di tengah Kelangkaan BBM yang masih terjadi
-
Tol Kataraja Dibuka Fungsional, Tarif Gratis hingga 20 Oktober 2025
-
Edukasi Keuangan Untuk Para Guru di Sekolah
-
KKP segel lahan reklamasi terminal khusus di Halmahera Timur
-
Pertemuan Bilateral RI-Belanda, Perkuat Kerja Sama Strategis