Foto / News
Senin, 18 November 2024 | 16:32 WIB
Sejumlah aktivis dari Aliansi Rakyat untuk Keadilan Iklim (ARUKI) melakukan aksi unjuk rasa di depan Kementerian Lingkungan Hidup, Jakarta, Senin (18/11/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Sejumlah aktivis dari Aliansi Rakyat untuk Keadilan Iklim (ARUKI) melakukan aksi unjuk rasa di depan Kementerian Lingkungan Hidup, Jakarta, Senin (18/11/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Sejumlah aktivis dari Aliansi Rakyat untuk Keadilan Iklim (ARUKI) melakukan aksi unjuk rasa di depan Kementerian Lingkungan Hidup, Jakarta, Senin (18/11/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Sejumlah aktivis dari Aliansi Rakyat untuk Keadilan Iklim (ARUKI) melakukan aksi unjuk rasa di depan Kementerian Lingkungan Hidup, Jakarta, Senin (18/11/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Sejumlah aktivis dari Aliansi Rakyat untuk Keadilan Iklim (ARUKI) melakukan aksi unjuk rasa di depan Kementerian Lingkungan Hidup, Jakarta, Senin (18/11/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Sejumlah aktivis dari Aliansi Rakyat untuk Keadilan Iklim (ARUKI) melakukan aksi unjuk rasa di depan Kementerian Lingkungan Hidup, Jakarta, Senin (18/11/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Sejumlah aktivis dari Aliansi Rakyat untuk Keadilan Iklim (ARUKI) melakukan aksi unjuk rasa di depan Kementerian Lingkungan Hidup, Jakarta, Senin (18/11/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Sejumlah aktivis dari Aliansi Rakyat untuk Keadilan Iklim (ARUKI) melakukan aksi unjuk rasa di depan Kementerian Lingkungan Hidup, Jakarta, Senin (18/11/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]

Suara.com - Sejumlah aktivis dari Aliansi Rakyat untuk Keadilan Iklim (ARUKI) melakukan aksi unjuk rasa di depan Kementerian Lingkungan Hidup, Jakarta, Senin (18/11/2024). Mereka menuntut pemerintah untuk menghentikan proyek energi fosil di Indonesia.

Selain itu, mereka juga mendesak untuk mempercepat penonaktifan PLTU batubara, menolak biofuel skala besar, CCS/CCUS, dan hidrogen skala besar.

Mereka juga meminta agar Pemerintah mendukung penggunaan energi terbarukan yang terdesentralisasi, efisiensi energi, dan transportasi publik rendah karbon yang inklusif. [Suara.com/Alfian Winanto]

Load More