Suara.com - Periode 1.000 hari pertama kehidupan adalah masa yang paling krusial bagi anak, yakni terhitung sejak 270 hari selama dalam kandungan ibu, hingga 730 hari setelah anak lahir.
Dokter spesialis anak tumbuh kembang FKUI, Dr. dr. Hartono Gunardi SpA (K) mengatakan, periode ini amat penting karena pada masa tersebut otak mengalami tumbuh kembang dengan pesat.
Oleh karena itu, lanjut dia, agar anak dapat tumbuh dan berkembang optimal, maka semua kebutuhan dasarnya harus dipenuhi antara lain asupan nutrisi, kasih sayang, stimulasi, imunisasi, serta memastikan kebersihan.
"Kebutuhan yang tidak terpenuhi dalam periode ini akan menimbulkan dampak yang bersifat permanen dan tidak dapat dikoreksi," jelas Hartono saat ditemui di acara diskusi bertajuk "New Perspective on Toddler Nutrition," di Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas FKUI, Jakarta, Selasa (25/2/2014).
Dampak tersebut, tambah dia, tidak hanya pada pertumbuhan fisik, tetapi juga pada perkembangan mental, kecerdasan, dan perilaku anak. Itulah sebabnya periode ini oleh para ahli kesehatan disebut sebagai window of opportunity dan diformulasikan sebagai konsep 1.000 hari pertama oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak pada 1.000 hari pertama kehidupannya itu, lanjut Hartono, maka ibu perlu memperhatikan asupan makanannya.
Berbicara soal asupan makanan, maka makanan terbaik untuk anak setelah lahir adalah Air Susu Ibu (ASI) yang diberikan secara eksklusif. "Ini merupakan makanan terbaik bagi anak dari usia 0-6 bulan," jelas pakar gizi medik FKUI, Dr. dr. Saptawati Bardosono, M.Sc.
Seperti diketahui, ASI mengandung nutrisi lengkap yang dibutuhkan anak seperti energi, protein, lemak, vitamin dan mineral, serta komponen probiotik untuk kesehatan saluran cerna. Namun saat menginjak usia enam bulan, lanjut dokter yang akrab disapa Tati ini, anak dapat diperkenalkan makanan pendamping ASI. Sedangkan sejak usia satu tahun, anak dapat diberikan makanan padat dan susu pertumbuhan.
"Makanan padat misalnya nasi, sayur, buah, ikan, daging dan masih banyak lagi. Semua makanan itu sangat dibutuhkan anak agar perkembangan tubuhnya optimal," tutupnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
Terkini
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?