Suara.com - Sebuah studi yang dilakukan di 9 negara di Eropa menunjukkan, nyawa pasien dalam bahaya ketika perawat bekerja melebih waktu. Hasil studi yang dipublikasikan di The Lancet itu membahas topik sensitive di negara-negara dengan anggaran kesehatan yang rendah.
Para peneliti melihat angka keberhasilan dari operasi di 300 rumah sakit. Hasil studi tersebut kemudian dibandingkan dengan kepadatan kerja serta pendidikan para perawat.
Mereka melihat proses operasi terhadap 420.000 pasien dengan usia di atas 50 tahun yang menjalani operasi umum seperti amandel. Jumlah pasien yang meninggal di ruma sakit setelah 30 hari menjalani operasi rendah. Rata-rata, sekitar 1-1,5 persen dan tergantung negara yang bersangkutan.
Di setiap negara, angka kematian bervariasi karena sangat tergantung kepada rumah sakit. Di sejumlah rumah sakit, angkanya bisa di bawah 1 persen dan di sejumlah rumah sakit lain bisa lebig dari 7 persen.
Dua faktor utama yang meningkatkan angka kematian adalah beban kerja yang terlalu besar dari perawat dan juga latar belakang pendidikan. Setiap pasien yang ditangani perawat dengan beban kerja yang besar akan menambah risiko kematian pasien menjadi 7 persen.
Setiap kenaikan 10 persen dari tingkat pendidikan perawat akan menurunkan risiko kematian pasien sekitar 7 persen.
“Pengurangan jumlah perawat untuk menghemat pengeluaran bisa berdampak terhadap pasien. Selain itu, peningkatan pendidikan perawat juga bisa mengurangi angka kematian di rumah sakit,” demikian hasil studi tersebut.
Dari statistis, rumah sakit di mana perawat menangani enam pasien dan 60 persen diantaranya mempunyai gelar sarjana, angka risiko kematian di rumah sakit itu sepertiga lebih rendah diandingkan rumah sakit yang menugaskan seorang perawat menangani delapan pasien.” (AFP/ CNA)
Berita Terkait
-
100 Perawat Jawa Tengah Dapat Beasiswa Penuh ke Eropa, Kuota Langsung Penuh dalam Waktu Singkat
-
Pelatihan Gratis Perawat Lansia: KemenPPPA Kirim Caregiver ke Singapura, Gaji Dua Digit
-
Polisi Ringkus 3 Pelaku Begal Sadis di Depok, Korban Perawat dan Bidan Luka Berat Disabet Sajam
-
Panggilan untuk Tenaga Medis! Ini Lowongan Kerja Perawat dengan Gaji Besar
-
Lowongan Kerja Perawat Gaji Fantastis! RS Ternama Ini Buka Loker Hingga 30 Juta/Bulan
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
Terkini
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial