- Sebanyak 100 perawat muda di Jawa Tengah mendapat beasiswa penuh untuk pelatihan bahasa dan kompetensi profesional sebagai persiapan karier di Eropa.
- Program ini merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Kesehatan RI, Poltekkes Kemenkes Semarang, dan Yayasan Binawan.
- Antusiasme peserta menunjukkan meningkatnya minat tenaga kesehatan Indonesia untuk berkiprah di dunia internasional.
Suara.com - Peluang bagi tenaga kesehatan muda di Jawa Tengah kian terbuka lebar. Sebanyak 100 perawat terpilih tahun ini mendapatkan beasiswa penuh pelatihan bahasa dan kompetensi profesional sebagai langkah awal menuju penempatan kerja di berbagai institusi kesehatan di Eropa.
Yayasan Binawan bersama Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan Poltekkes Kemenkes Semarang resmi membuka Binawan International Career Center Cabang Semarang serta Kelas Program Eropa, sebagai bagian dari strategi nasional penguatan tenaga kesehatan Indonesia di panggung global.
Sebanyak 100 kuota beasiswa penuh bagi perawat di Jawa Tengah itu mencakup pelatihan bahasa dan kompetensi profesional, yang akan diikuti dengan penempatan kerja di berbagai institusi kesehatan di Eropa.
Antusiasme tinggi terlihat dari respons para tenaga kesehatan muda—seluruh kuota telah terpenuhi hanya dalam waktu singkat, menandakan semangat besar generasi baru perawat untuk meniti karier internasional.
Acara peresmian ini dihadiri oleh sejumlah pejabat, termasuk perwakilan Gubernur Jawa Tengah, Wali Kota Semarang, Dirjen SDM Kesehatan Kemenkes RI, PLT Direktur Poltekkes Kemenkes Semarang Sugiyanto, serta Ketua Yayasan Binawan yang diwakili oleh Chief Marketing Officer Binawan Group, Kristin Tan.
Dalam sambutannya, Kristin Tan menyampaikan apresiasi terhadap sinergi antara Binawan, Kemenkes RI, dan Poltekkes Kemenkes Semarang dalam mencetak SDM unggul yang siap bersaing di dunia internasional.
“Atas nama Binawan Group, saya ingin menyampaikan terima kasih kepada Poltekkes Kemenkes Semarang. Tanpa sinergi dan komitmen dari pihak kampus, tentu program ini tidak akan bisa berjalan sebaik dan sekuat hari ini,” ujar Kristin.
“Bagi para awardee Program Eropa, selamat datang dan selamat bergabung dalam keluarga besar Binawan. Kalian adalah generasi yang akan membawa nama baik Indonesia ke Eropa dan negara lain. Binawan akan terus mendampingi kalian dari tahap pelatihan hingga penempatan kerja,” lanjutnya.
Kristin juga menegaskan bahwa pembukaan Binawan International Career Center Cabang Semarang merupakan bagian dari komitmen Yayasan Binawan untuk memperluas akses dan layanan karier internasional bagi mahasiswa dan alumni Poltekkes, serta tenaga kesehatan di wilayah Jawa Tengah.
Sementara itu, Direktur Mutu SDM Kesehatan Kemenkes RI, Yudi Pramono, menilai langkah ini akan berkontribusi besar terhadap penguatan sistem kesehatan nasional di masa depan.
Baca Juga: 7 Fakta Sekolah Garuda: dari Kurikulum, Biaya hingga Bedanya dengan Sekolah Rakyat
“Perawat penerima beasiswa program Eropa nantinya tidak hanya mendapatkan akses ke lapangan kerja di Eropa, tetapi juga membangun jaringan profesional internasional, memperluas wawasan klinis, dan berpotensi untuk berkontribusi di negeri sendiri setelah kembali,” ujarnya.
“Hal ini akan memperkaya sistem kesehatan Indonesia lewat transfer knowledge, inovasi praktik keperawatan, dan peningkatan mutu pelayanan,” tambah Yudi.
PLT Direktur Poltekkes Kemenkes Semarang, Sugiyanto, juga menegaskan komitmennya untuk menjadikan institusinya sebagai pelopor gerakan internasionalisasi perawat Indonesia.
“Kami mengapresiasi kontribusi Binawan dalam membuka peluang internasional bagi mahasiswa dan alumni Poltekkes untuk berkarier di Eropa, sebagai wujud dukungan terhadap peningkatan kualitas SDM kesehatan Indonesia,” jelasnya.
“Program ini bukan hanya membuka kesempatan bekerja di luar negeri, tetapi juga menjadi sarana untuk belajar, berkembang, dan kelak kembali berkontribusi bagi bangsa. Dengan penuh semangat, kami menyampaikan bahwa Binawan International Career Center Cabang Semarang dan Program Kelas Eropa di Jawa Tengah resmi dibuka,” pungkasnya.
Dengan hadirnya pusat karier internasional ini, perawat asal Jawa Tengah kini memiliki jalur yang lebih terarah menuju panggung global—membawa semangat pelayanan, profesionalisme, dan nama baik Indonesia hingga ke Eropa.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- Maaf dari Trans7 Belum Cukup, Alumni Ponpes Lirboyo Ingin Bertemu PH Program Xpose Uncensored
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
Terkini
-
HUT ke-61 Golkar Usung Solidaritas Sosial: Bagi 500 Ribu Sembako hingga Doa Lintas Agama
-
Kemendagri Beberkan 'Penyakit Kronis' Demokrasi: Politik Uang Merajalela Akibat Banyak Warga Miskin!
-
Ungkit Empati Mahasiswa Unud Bully Kematian Timothy, Prof Zubair Djoerban: Mereka Sudah Mati Rasa?
-
HIMASOS Unud Desak Sanksi Tegas untuk Mahasiswa yang Berkomentar Keji Pada Almarhum Timothy
-
Tak Berkutik! Pelaku Penembakan Warkop Tanah Abang Ditangkap Resmob Tanpa Perlawanan
-
Trans Segara City Resmi Beroperasi, Tambah Pilihan Transportasi Nyaman Warga Bekasi ke Jakarta
-
Mendadak Ciut saat Ditangkap, Ini Wajah Pelaku Utama Penembakan Warkop di Tanah Abang
-
Heboh Tergeletak di Jalanan, PNS di Kepri Tewas Diduga Habis Berobat di RS
-
Kasus Influenza A Melonjak, Puan Maharani Imbau Masyarakat Jaga Kesehatan dan Disiplin Prokes
-
Dugaan 'Mafia' BBM Non-PSO di Tubuh Pertamina: Kualitas Merosot, Dirut PPN Terseret?