Suara.com - Bayi laki-laki berusia empat bulan di Maryland, Amerika Serikat menjadi manusia pertama yang punya gigi di dalam otak. Gigi itu tumbuh akibat sejenis tumor langka, demikian ulas New England Journal of Medicine terbitan 27 Februari.
Penemuan gigi itu bermula ketika sang anak terlihat bertumbuh lebih cepat ketimbang anak-anak pada usianya. Dokter yang memeriksanya lalu mindai kepalanya dan menemukan sebuah tumor yang mengandung struktur mirip gigi, khususnya gigi yang tumbuh di rahang bawah.
Para dokter lalu mengoperasi bayi tersebut untuk mengangkat tumor di otaknya. Ketika itu mereka menemukan dua gigi yang sudah tumbuh sempurna.
Setelah menganalisis jaringan tumor tersebut para dokter menyimpulkan bahwa anak itu mengidap tumor craniopharyngioma, tumor otak langka yang bisa bertumbuh lebih besar dari bola golf. Tumor itu tidak bisa menjalar.
Setelah tumor diangkat, kondisi sang anak mulai pulih. Tetapi penemuan tumor itu diharapkan bisa menjelaskan pertumbuhan tumor langka pada manusia.
Sebelumnya para ilmuwan hanya menduga bahwa tumor craniopharyngioma terbentuk dari sel-sel yang sama yang terlibat dalam pertumbuhan gigi. Tetapi mereka belum pernah menemukan bukti terbentuknya gigi dalam jenis tumor tersebut.
"Tidak setiap hari Anda melihat gigi dalam tumor-tumor otak. Dalam craniopharyngioma, juga belum pernah terdengar kasus seperti itu," kata Narlin Beaty, dokter dari University of Maryland Medical Center yang ikut membedah otak sang bayi.
Craniopharyngioma biasanya mempunyai kandungan kalsium. Tetapi menurut Beaty, penemuan gigi di dalam tumor itu adalah sesuatu yang baru.
Penemuan gigi dalam otak manusia memang pernah terjadi sebelumnya, tetapi dalam kasus tumor teratomas. Tumor itu unik karena mengandung tiga jaringan yang biasa ditemukan dalam tahap awal pembentukan embrio manusia. Sebaliknya craniopharyngioma hanya punya satu lapis jaringan.
Adapun gigi yang ditemukan dalam tumor craniopharyngioma itu sudah diserahkan untuk diteliti lebih lanjut oleh para ahli patologi.
Berita Terkait
-
Bukan Fiksi, Film Ini Tampilkan Perjuangan Nyata Melawan Tumor Otak
-
Epilepsi 16 Tahun Sembuh! Tonton Perjuangan Tim Dokter dalam Film Awake Brain Surgery
-
Jadi Penyebab Kematian Terbanyak di Indonesia, Kenali Tanda Kanker Otak di Setiap Anggota Tubuh
-
Sembuh dari Tumor Otak, Gugun Gondrong Berniat Nikah Lagi
-
Sembuh dari Tumor Otak, Gugun Gondrong Ternyata Masih Rutin Berobat
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa