Suara.com - Hati-hati bagi Anda yang sering mengayun-ayunkan kepala dengan cepat saat menikmati musik heavy metal, karena dapat membahayakan otak.
Sebuah penelitian terkini mengungkapkan bahwa sering mengayun-ayunkan kepala secara cepat yang dikenal pula dengan sebutan headbang saat menikmati musik cadas bisa memicu perdarahan otak.
Kesimpulan tersebut didapat setelah seorang dokter di Jerman menemukan kasus pertama perdarahan otak yang disebabkan oleh gerakan kepala secara cepat di sebuah konser rock.
Pasiennya itu seorang lelaki usia 50 tahun. Dia mengalami sakit kepala terus-menerus dan semakin parah selama dua minggu.
Lelaki itu mengaku telah mengayunkan kepalanya dengan cepat selama konser heavy metal. Setelah melakukan CT scan, dokter menemukan adanya perdarahan dan pembekuan darah di sisi kanan otaknya.
Lelaki itu harus menjalani operasi untuk menghilangkan bekuan darah. Alhasil, operasi itu sukses dilakukan dan sakit kepalanya pun hilang.
Setelah melakukan pemeriksaan dua bulan kemudian untuk mengetahui perkembangan otaknya pasca-operasi, dokter mengatakan pasiennya itu dinyatakan pulih, seperti dilansir dari Healthy Living.
Dokter menjelaskan bahwa gumpalan darah pada otak yang dialami oleh pasiennya itu memang disebabkan oleh perdarahan yang dipicu oleh gerakan kepala yang cepat, meski hubungan antara keduanya menurut sebuah studi dalam jurnal The Lancet, belum terbukti.
Namun menurut dokter di Jerman, kasus tersebut merupakan bukti pertama bahwa mengangguk-anggukkan kepala secara cepat bisa menyebabkan masalah pada otak, termasuk perdarahan.
Sementara penelitian sebelumnya menyebutkan, gerakan kepala secara cepat sering dikaitkan dengan masalah lain seperti retak di leher dan merobek arteri di leher.
Karenanya, Anda harus berhati-hati ketika ingin melakukan gerakan tersebut. Para pakar kesehatan mengatakan boleh melakukan gerakan tersebut asalkan tidak berlebihan agar terhindar dari risiko tersebut.
Berita Terkait
-
Kepala BNPB: Butuh Rp 51,82 Triliun Biaya Pemulihan Pascabencana di Sumatra
-
Dari OTT ke Jejak Dana Gelap Pilkada: Seberapa Mahal Biaya Kampanye Calon Kepala Daerah?
-
Marak Kepala Daerah Kena OTT, Golkar Serukan Evaluasi Total Sistem Seleksi Pemimpin
-
5 Tanda Otakmu Lelah karena Terlalu Banyak Melakukan Multitasking
-
Otak Sering Buyar? Kuasai 6 Jurus Tingkatkan Produktivitas Ini
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?