Suara.com - Rasa takut kadang menyandera seseorang, dan membuatnya sulit untuk 'bergerak' ke mana-mana. Lalu bagaimana mengatasi kecemasan ataupun rasa takut dan pikiran gelap, yang sering membebani langkah kita.
Memecahnya.
Untuk mengatasi kecemasan luar biasa, cobalah untuk memecah informasi ke dalam bagian yang lebih kecil. Ini akan memudahkan untuk mengatasi rasa takut, karen apada dasarnya manusia tidak diprogram untuk mencerna informasi epik. Dr Colin Murray Parkes, seorang psikiater yang banyak melatih melatih mahasiswa kedokteran dalam menyampaikan berita buruk memberikan sarannya. "Jika Anda membombardir pasien dengan kabar buruk, mereka akan terpisah dari masalah itu. Anda harus menghadapi kebenaran, tetapi menghadapinya sedikit demi sedikit seiring waktu akan lebih efektif," ujarnya.
Ambil tindakan.
Cara terbaik untuk memecah informasi adalah dengan mengambil tindakan kecil tapi signifikan. Dalam situasi yang sangat buruk, mencoba melakukan segala sesuatu atau berpikir tentang besarnya krisis justru membuat Anda merasa makin tidak mampu dan tidak berguna. Jadi lebih baik mengenali sesuatu yang praktis yang bisa dilakukan. "Menjadi proaktif adalah tonik psikologis untuk perasaan cemas dan tak berdaya, terutama jika itu berkaitan dengan orang lain," ujar Murray Parkes.
Komunikasikan ketakutan Anda.
Saat masih di bangku kuliah, George Marshall Iklim Outreach & Jaringan Informasi, banyak ditanyai apa hal praktis yang bisa mereka lakukan tentang perubahan iklim?. "Saya meminta mereka untuk benar-benar bekerja dan berbagi keprihatinan tedalam mereka dengan orang lain." ujarnya sambil menambahkan ini akan mengurangi pikiran yang membebani Anda.
Selalu optimis.
Memanfaatkan pikiran positif adalah sebuah kekuatan yang tak disangkal. "Ini adalah fitur psikologi manusia untuk tidak ingin memikirkan pikiran mengerikan," kata psikolog Dr Terri Apter. Menurutnya manusia dilahirkan dengan mekanisme untuk bersikap optimis dan meningkatkan diri untuk tidak terlalu sering marah. "Berpikir positif akan memberikan standar mental yang tak ternilai. Gunakan imajinasi Anda untuk tidak menakut-nakuti sampai mati tetapi untuk menginspirasi diri Anda untuk hidup." ujarnya. (psychologies.co.uk)
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar