Suara.com - Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar terus berupanya mengantisipasi adanya pasien yang diduga terinfeksi virus ebola di Bali dengan mempersiapkan petugas kesehatan untuk menggunakan alat proteksi diri.
"Untuk perawatan pasien yang diduga terkena virus ebola masuk rumah sakit ini, kami mengimbau petugas kami untuk selalu memakai alat pelindung diri lengkap," kata Kepala Bidang Pelayanan Medis RSUP Sanglah Denpasar, dr Ketut Semarajaya di Denpasar, Sabtu (9/8/2014).
Upaya penanganan yang dilakukan apabila menerima pasien yang diduga terinveksi virus ebola dan meninggal, lanjut dia, pihaknya melakukan tindakan perawatan jenazah dengan hati-hati karena dapat juga menularkan virus yang ditularkan melalui cairan tubuh.
"Cairan semen dalam tubuh tersebut biasanya dapat bertahan selama tujuh minggu," ujarnya.
Pihaknya menegaskan apapun yang sempat disentuh dan digunakan oleh pasien yang teridentifikasi terkena virus ebola semua alat yang digunakan pasien tersebut saat menjalani perawatan harus dibuang atau dimusnahkan.
"Alat medis yang dipakai pasien ebola tidak boleh digunakan lagi saat dirumah sakit," ujarnya.
Selain itu, apabila ada pasien yang diduga terjangkit virus ebola didalam tubuhnya selama dalam proses pengobatan tidak perbolehkna melakukan hubungan intim karena itu dapat menyebabkan penyebaran virus ke pasangannya.
Ia menambahkan untuk mepersiapkan diri untuk mengantisipasi masuknya pasien yang diduga terserang infeksi penyakit berbahaya tersebut, pihaknya telah memiliki ruang isolasi khusus menangani pasien itu.
Ia menulurkan penularan virus ebola tersebut dapat menyebar melalui kontak cairan darah, ludah, muntahan, keringat, air mata hingga cairan kelamin sehingga petugas kesehatan harus ekstra hati-hati.
"Virus ebola pada awalnya ditularkan dari hewan kepada manusia. Namun, hewan yang menularkan virus itu untuk jenis primata seperti monyet, gorilla dan simpanse," ujarnya.
Pihaknya mengharapkan apabila seseorang mempunyai riwayat gigitan binatang harus sesegera mungkin melakukan pemeriksaan.
"Untuk gejala virus tersebut sama dengan virus lainnya yakni demam, nyeri sendi serta sakit kepala," ujarnya.
Apabila penyakit itu masuk ketahap yang lebih parah, lanjut dia, gejala-gejala yang akan muncul yakni muntah, diare, pendarahan luar dan dalam yang akan menyebabkan dehidrasi dan akhirnya dapat mengakibatkan kematian.
"Untuk obat atau vaksin infeksi virus ebola belum ada. Namun, enyakit ini dapat disembuhkan sesuai dengan daya tahan tubuh pasien itu," ujarnya. (Antara)
Berita Terkait
-
Jens Raven Diceramahi Netizen usai Selamati Mathew Baker
-
Pindah Lokasi, Kemenhub Minta Pemprov Pastikan Lahan Pembangunan Bandara Bali Utara Bebas Sengketa
-
Link Live Streaming Semen Padang vs Bali United di BRI Super League
-
Prediksi Susunan Pemain Semen Padang Vs Bali United
-
Head to head Semen Padang vs Bali United, Siapa Paling Banyak Menang?
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
Terkini
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!