Suara.com - Sebuah studi terkini yang dilakukan oleh para ilmuwan dari National University of Singapore (NUS) menemukan bahwa multitasking dapat mengganggu pembentukan kenangan jangka panjang, yang pada gilirannya dapat meningkatkan risiko penyakit Alzheimer atau demensia pada usia produktif.
Ini dikarenakan kapasitas untuk membentuk kenangan jadi terganggu, karena terlalu banyak yang harus diingat. Padahal untuk mengingat sesuatu, memerlukan "protein memori" di otak. Jadi, bisa dibayangkan kalau banyak hal yang perlu diingat, maka otak kekurangan "protein memori."
"Ini seperti enam orang yang mencoba untuk makan kue yang dibuat untuk dua. Mereka masih akan lapar," kata peneliti utama S. Sajikumar, dari departemen fisiologi di NUS Yong Loo Lin School of Medicine.
Ia menambahkan stres pekerjaan, bisa berperan dalam hal ini. Kenangan (memori) diyakini disimpan dalam sinapsis, titik kontak dari sekitar 100 miliar neuron, sel-sel di otak seseorang yang mengirimkan informasi.
Dr Sajikumar mengatakan, kenangan jangka panjang disimpan setelah mereka "menang" protein lebih dari kenangan lain di otak. Tapi multitasking dalam setiap periode tertentu mengintensifkan satu jam kompetisi ini ke titik di mana "tidak ada yang menang".
Dia menemukan ini dengan rangsangan artifisial sinapsis dalam jaringan otak tikus. Misalnya, kata dia, seseorang mungkin ingat nama anggur yang ia minum pada hari pernikahan mereka. Namun, jika orang tersebut harus terlibat dengan banyak kegiatan secara bersamaan dalam satu waktu, bisa jadi ia lupa dengan nama anggur tersebut.(Asiaone)
Berita Terkait
-
3 HP RAM 12 GB di Bawah Rp3 Juta untuk Multitasking Tanpa Batas
-
5 Rekomendasi Tablet Multitasking Terbaik untuk Ilustrator
-
5 Pilihan HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik untuk Multitasking dan Gaming
-
4 Rekomendasi Tablet Rp1 Jutaan dengan Prosesor Snapdragon, Sat Set untuk Multitasking
-
Makan Sambil Nonton Jadi Gaya Hidup Baru Gen Z
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 10 Rekomendasi Skincare Wardah untuk Atasi Flek Hitam Usia 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025