Suara.com - Para ahli mengatakan, kekurangan sinar matahari dalam kehidupan perempuan muda yang sibuk, membuat mereka kekurangan vitamin D. Kondisi ini tentu saja bisa memicu masalah kesehatan yang rentan dialami oleh perempuan yaitu, pengeroposan tulang (osteoporosis) dan meningkatkan risiko patah tulang.
"Vitamin D merupakan regulator utama metabolisme kalsium dan karenanya merupakan faktor penentu yang penting bagi kesehatan tulang," kata Palash Gupta, konsultan senior, Orthopaedics dari India.
Osteoporosis adalah gangguan tulang yang ditandai dengan massa tulang yang rendah dan kerusakan arsitektur tulang yang mengarah ke peningkatan kerapuhan tulang dan kerentanan terhadap patah tulang.
Osteoporosis primer mengacu pada pengurangan massa tulang yang berhubungan dengan penuaan dan menopause, sedangkan hasil osteoporosis sekunder dari penyakit atau obat-obatan tertentu.
Osteoporosis juga ditandai dengan kelainan pada jumlah dan susunan arsitektur jaringan tulang.
Palash Gupta mengatakan bahwa paparan sinar matahari yang baik pada tangan, lengan dan kaki biasanya tidak lebih dari 5-15 menit per hari, selama 2-3 kali per minggu selama musim semi dan musim panas. Itu semua perlu dilakukan demi memenuhi kebutuhan tubuh.
Anoop Mishra, Ketua Fortis-C-DOC Centre of Excellence for Diabetes, Metabolic Diseases and Endocrinology mengatakan: "Ini adalah salah satu masalah kesehatan yang penting pada perempuan, karena kurangnya paparan sinar matahari yang dipengaruhi oleh pakaian dan kurangnya aktivitas luar ruangan."
Menurut Raju Easwaran, konsultan senior dari India, perempuan sangat rentan berisiko osteoporosis setelah mereka kehilangan efek perlindungan estrogen akibat menopause.
"Sebuah studi di India menemukan bahwa 70-75 persen perempuan pasca-menopause dan kelompok usia reproduksi kekurangan vitamin D," katanya.
Eswaran mengatakan perempuan juga harus mengkhawatirkan tentang tingkat Vitamin D karena beberapa alasan.
"Ada bukti yang baik bahwa tingkat kecukupan vitamin D (> 30ng / ml) berhubungan dengan risiko komplikasi kehamilan yang serius seperti pre-eklampsia, penurunan kemungkinan operasi caesar dan mengurangi insiden kanker payudara,"
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
Terkini
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke