Suara.com - Luka bakar dapat dialami siapa saja. Beragam penyebab yang dapat menimbulkan luka bakar, antara lain adalah suhu udara yang terlalu panas, terkena uap panas, menyentuh bahan penghantar panas, terkena bahan kimia, tersengat listrik, radiasi atau juga terkena api.
Bagaimana menanganinya? Teguh Adi Wibowo, Kepala Program Pengurangan Risiko Bencana menjelaskan itu tergantung jenis luka bakar yang dialami seseorang. Menurutnya luka bakar dapat digolongkan menjadi tiga jenis, yakni luka bakar derajat 1, 2 dan 3.
"Derajat 1 itu masih terbilang ringan. Efeknya akan terasa perih atau pedih pada kulit dan menyebabkan kulit memerah," jelasnya di sela Pelatihan Pertolongan Pertama yang diadakan Palang Merah Indoensia (PMI), di Jakarta, Selasa (16/9/2014).
Sedangkan luka bakar derajat 2, ditandai dengan timbulnya kulit menggelembung karena cairan di dalamnya.
"Ini dikarenakan sel-sel di sekitar kulit sudah rusak. Biasanya, tutup saja dengan kain kasa, tapi jangan terlaku kencang atau ketat sampai gelembung pecah sendiri. Begitu juga kalau sudah pecah, tutup dengan kain kasa," ujarnya.
Sedangkan yang paling parah adalah derajat 3, yang dicirikan dengan kulit sudah terlihat gosong dan tidak mempunyai rasa sakit yang tinggi.
"Ini tingkat kerusakannya sudah tinggi. Karena sudah hangus, jadi jaringan syaraf sudah rusak," katanya.
Untuk penanganannya, kata Teguh, mesti hati-hati dan dengan cara yang tepat. Karena jika salah, justru akan menimbulkan bekas luka sulit untuk dihilangkan.
"Pertolongan pertama jika mengalami luka bakar hanya sederhana, yakni dengan air bersuhu netral. Seperti aliran air dari keran atau kamar mandi," ujarnya.
Caranya, kata Teguh, dengan mengalirkan air bersuhu netral pada bagian yang mengalami luka bakar. Jika luka bakar akibat bahan kimia atau minyak goreng panas, alirkan air terus menerus hingga 20 menit atau lebih. Lihat luas area luka bakar tersebut. Jika lebar, atau seluruh tubuh, lepaskan pakaian yang melekat tubuh, lalu segera rujuk ke Rumah Sakit.
Tapi kalau sedikit, kompres perlahan dengan air, dan tutup luka dengan penutup steril sekali pakai.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!