Suara.com - Seorang laki-laki yang tidak disebutkan namanya telah didiagnosa positif terjangkit Ebola di sebuah rumah sakit di Dallas, Amerika Serikat. Kasus pertama Ebola di Negara Paman Sam tersebut, mengingatkan penyakit mematikan yang melanda sejumlah negara di Afrika Barat kini mulai merambah ke Amerika.
Ini tentu sebuah peringatan, agar dunia waspada mengingat hingga saat ini belum ditemukan obat yang efektif menyembuhkan penyakit mematikan ini. Namun demikian dengan mengenal lebih dalam ebola, penyakit mematikan ini bisa dicegah.
Virus ebola menular lewat cairan tubuh para pasien yang terinfeksi ebola dan tidak menyebar melalui udara. Jadi mereka yang bersinggungan dengan penderita ebola rentan tertular penyakit ini. Dr Tom Frieden, direktur pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS mengatakan, virus Ebola tertular hanya melalui kontak dekat dengan cairan tubuh dari orang sakit.
"Ebola tidak menyebar sampai seseorang jatuh sakit," ujarnya.
Jadi orang dekat pasien, seperti keluarga atau bahkan tenaga medis yang merawat pasien adalah mereka yang berisiko tinggi tertular penyakit ini. Gejala awal mereka yang terserang penyakit ini adalah demam tinggi, yang serupa flu atau malaria.
Masalah menjadi rumit karena masa inkubasi berlangsung hingga 21 hari setelah gejala pertama, termasuk demam, nyeri otot, mual, muntah dan diare.
Sehingga para ahli penyakit menular di AS mengingatkan agar para dokter dan rumah sakit di AS meninjau proses untuk mengevaluasi pasien dengan demam.
"Ini praktik yang baik. Mengajukan beberapa pertanyaan untuk sebagian besar pasien. Ini cepat dan mudah, dan jika pasien mengatakan mereka tidak melakukan perjalanan di luar AS dalam 21 hari terakhir, itulah akhir dari diskusi Ebola di sana." Dr Mark Kline, seorang spesialis penyakit menular dan dokter di kepala di Rumah Sakit Anak Texas.
CEO Perawatan primer dan fasilitas perawatan mendesak di Virginia, Maryland, dan Pennsylvania, Dr Pete Sowers telah mempersiapkan rencana penanganan pasien Ebola. Pasien akan disambut dengan tanda di pintu masuk dan di kios pendaftaran meminta mereka untuk memberitahu resepsionis jika mereka baru-baru ini melakukan perjalanan ke Guinea, Liberia atau Sierra Leone dan memiliki salah satu dari gejala yang berhubungan dengan Ebola.
Seorang perawat kemudian bertemu pasien di ruang tunggu dan mengajukan sejumlah pertanayaan untuk menentukan apakah si pasien berpotensi melakukan kontak langsung dengan virus Ebola. Jika jawabannya ya, si pasien akan dirujuk ke rumah sakit terdekat. Semua staf juga dididik tentang bagaimana untuk menyaring gejala Ebola yang mungkin keliru disangka penyakit lain, seperti flu biasa. (Time/syracuse.com)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
Terkini
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital
-
Rahasia Tulang Kuat Sejak Dini, Cegah Osteoporosis di Masa Tua dengan Optimalkan Pertumbuhan!
-
Terobosan Baru! MLPT Gandeng Tsinghua Bentuk Program AI untuk Kesehatan Global