Suara.com - Sebuah studi yang baru dipresentasikan dalam Kongres Lipid di Montpellier, Prancis, menyebutkan bahwa ada hubungan antara susu dengan risiko hipertensi dan penyakit kardiovaskular.
"Analisis menunjukkan bahwa ada hubungan antara peningkatan jumlah susu sehari dengan penurunan hipertensi dan serangan jantung," jelas Dr. Sabita S. Soedamah-Muthu dari Universitas Wageningen Belanda.
Berdasarkan sembilan penelitian yang melibatkan 57.256 orang dan 15.000 kasus hipertensi, hasilnya menunjukkan bahwa jumlah gelas susu dapat menurunkan risiko tekanan darah tinggi.
Para ahli juga mempresentasikan data yang mengevaluasi dampak dari produk susu rendah lemak pada faktor risiko penyakit kronisk seperti kolesterol dan kenaikan berat badan.
Para peneliti mencatat, hasil tersebut menyimpulkan bahwa susu berdampak pada keseluruhan kesehatan masyarakat.
"Tampaknya beberapa paket susu kaya nutrisi memiliki dampak positif pada kesehatan, pengembangan kinerja," kata para peneliti.
Temuan ini didukung oleh percobaan klinis yang diterbitkan dalam American Journal of Clinic Nutrition, bahwa penambahan empat porsi susu rendah lemak perhari secara rutin dapat menurunkan tekanan darah pada orang dewasa, remaja dan lansia.
Secara umum, penyakit kardiovaskular diidap 17 juta setiap tahunnya. Sementara komplikasi tenanan darah tinggi sekitar 9,4 juta jiwa. (Times of India)
Berita Terkait
-
Apakah Susu Rendah Lemak Benar-Benar Lebih Sehat? Ini Penjelasannya
-
Viral Kasus Balita Diduga Keracunan UHT MBG, Kenali Ciri-Ciri Susu yang Sudah Basi
-
Susu Kambing Etawanesia Bisa Cegah Asam Urat, Ini Kata dr Adrian di Podcast Raditya Dika
-
9.351 Orang Dilatih untuk Selamatkan Nyawa Pasien Jantung, Pecahkan Rekor MURI
-
4 Smartwatch Terbaik untuk Cek Tekanan Darah, Desain Stylish Mulai Rp2 Jutaan
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan