Suara.com - Sebuah studi yang dipublikasikan Jurnal Intelligence menemukan bahwa interaksi antara anak-anak pada usia dini dan orangtua sebelum tidur tidak berpengaruh pada perkembangan IQ anak.
Interaksi yang dimaksud berupa membacakan dongeng sebelum tidur, makan malam bersama, maupun obrolan ringan yang intens dilakukan.
Profesor Kriminologi dari Florida State University Kevin Beaver telah memeriksa sampel remaja dan anak-anak yang diadopsi dari Kajian Longitudinal Kesehatan Remaja Nasional. Hasil menunjukkan bukti yang mendukung argumen bahwa IQ bukanlah hasil dari interaksi anak dan orangtua.
Peneliti mengatakan bahwa ada penelitian sebelumnya yang mendeteksi perilaku terkait dengan pola asuh mempengaruhi kecerdasan. Dari penelitian itu, mereka tidak menemukan adanya hubungan antara orangtua dan kecerdasan anak di kemudian hari, sehingga pengaruh genetik tidak berperan dalam peningkatan tingkat intelegensia anak.
Kemudian peneliti mempelajari anak-anak yang memiliki DNA berbeda dengan orangtuanya, atau orang tua angkat, hasilnya pun tetap sama. Tidak ada pengaruh terhadap IQ anak meskipun interaksi terus dilakukan.
Studi ini mengkaji perilaku orangtua dan apakah mereka memiliki efek pada kecerdasan verbal anak, diukur dengan Picture Vocabulary Test (PVT). Tes IQ yang diberikan kepada siswa sekolah menengah dan tinggi, dan ketika mereka berusia antara 18 dan 26 tahun. (Zeenews India/Firsta Putri)
Berita Terkait
-
Anak Asyik Duduk Manis Saat Ibunya Nyapu Kelas, Netizen Heran: Ini Mendidik Raja?
-
Gen Alpha Beda dari Kita! Pola Asuh Zilenial Ubah Segalanya
-
Jarang Bahas Anak, Indah Permatasari Kini Bahas Pola Asuhnya ke Naka
-
Tips Memilih Pola Asuh Anak yang Tepat ala Psikolog Kondang Bunda Romy
-
Peran Orangtua dan Teknologi dalam Perkembangan Sosial Anak Prasekolah
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat