Suara.com - Sebuah video sederhana dari dalam ruang kelas sekolah dasar telah berhasil memantik api perdebatan yang luas di kalangan warganet Indonesia.
Rekaman tersebut memperlihatkan pemandangan yang sekilas tampak mengharukan yakni seorang ibu dengan sigap mengambil sapu dan kain pel, sementara anaknya yang berseragam Pramuka duduk manis di bangkunya.
Sang ibu rupanya mengambil alih tugas piket kebersihan kelas yang menjadi kewajiban sang anak hari itu.
Video yang diunggah oleh akun seperti @pembasmi.kehaluan.reall ini langsung viral, menyebar cepat di berbagai platform dan membelah opini publik menjadi dua kubu yang berseberangan secara tajam.
Di satu sisi, ada yang memuji aksi tersebut sebagai wujud kasih sayang ibu yang tak terbatas.
Di sisi lain, gelombang kritik yang lebih besar datang, menuding tindakan itu sebagai contoh parenting yang keliru dan berpotensi merusak karakter anak di masa depan.
Kubu yang pro terhadap sang ibu berpendapat bahwa apa yang dilakukannya adalah murni karena cinta.
"Namanya juga seorang ibu, mana tega lihat anaknya capek sepulang sekolah masih harus bersih-bersih," tulis seorang warganet di kolom komentar.
Mereka berpandangan bahwa mungkin saja sang anak sedang tidak enak badan atau sang ibu hanya ingin membantu agar mereka bisa lekas pulang. Bagi mereka, ini adalah pemandangan lumrah dari pengorbanan seorang ibu yang selalu ingin memberikan yang terbaik dan meringankan beban anaknya.
Baca Juga: Gen Alpha Beda dari Kita! Pola Asuh Zilenial Ubah Segalanya
Namun, kubu yang kontra menyuarakan keprihatinan yang lebih dalam.
Menurut mereka, tindakan sang ibu, meskipun didasari niat baik, justru sedang mencabut pelajaran paling berharga dari tugas piket.
"Anaknya Dapat Tugas Piket Membersihkan Kelas Sepulang Sekolah. Ibunya Langsung Inisiatif Nyapu dan Ngepel Untuk Gantikan Tugas Anak." Kalimat yang tertera di video ini menjadi sorotan utama.
Para kritikus menilai ini bukan lagi soal membantu, melainkan mengambil alih sepenuhnya tanggung jawab anak.
Tugas piket kelas, menurut para ahli pendidikan dan psikologi anak, bukanlah sekadar soal membuat kelas menjadi bersih.
Ada tujuan pendidikan karakter yang fundamental di baliknya.
Tag
Berita Terkait
-
Gen Alpha Beda dari Kita! Pola Asuh Zilenial Ubah Segalanya
-
Anies Baswedan Dulu 'Nakal' Suka Berkelahi, Dihukum ke Perpustakaan Malah Ketagihan, Kok Bisa?
-
Jarang Bahas Anak, Indah Permatasari Kini Bahas Pola Asuhnya ke Naka
-
Sekolah Bukan Satu-satunya! Siapa Saja yang Bertanggung Jawab Atas Pendidikan Karakter?
-
Memperkuat Fondasi Bangsa: Urgensi Pendidikan Karakter di Indonesia
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Cuaca Hari Ini: BMKG Rilis Peringatan Dini Hujan Lebat dan Angin Kencang di 8 Kota Besar
-
Agus Suparmanto Ungkap Tantangan Terbesar PPP Usai Muktamar: Pulihkan Kepercayaan Umat
-
Peta Politik Baru di Meja Bundar Munas PKS: Dasco, Utut hingga Cucun Duduk Satu Meja
-
Cak Imin 'Deg-degan' pada Dasco di Munas PKS, Sinyal Politik di Balik Tawa Hadirin
-
Anak 10 Tahun di Tangerang Diduga Diculik Badut, Keluarga Minta Bantuan Warga
-
Ketum PPP Agus Suparmanto Tegas Akan Tindak Kader yang Abaikan Aspirasi Umat
-
Veronica Tan Apresiasi Program Dua Telur Sehari di Kalteng, Selaras dengan MBG Presiden Prabowo
-
Indef Sebut Tantangan Perbankan Ada di Daya Beli, Bukan Soal Likuiditas
-
5 Fakta Kartu Liputan Wartawan Dicabut Gara-gara Tanya MBG ke Prabowo
-
Kronologi WNI Ditangkap Polisi Jepang Karena Pencurian Tas Seharga Hampir 1 Miliar