Suara.com - Sebuah penelitian menemukan bahwa orang-orang dengan kondisi jantung tertentu lebih mungkin untuk mengembangkan disfungsi ereksi daripada lelaki yang tidak memiliki penyakit vaskular stadium awal.
"Disfungsi ereksi dan penyakit kardiovaskuler umumnya hidup berdampingan," kata pemimpin penulis David Feldman dari Johns Hopkins University di Baltimore, Maryland.
Ia menambahkan bahwa fungsi ereksi dapat menjadi jendela ke semua kesehatan lelaki, terutama kesehatan jantungnya.
Untuk penelitian ini, peneliti mempelajari 1.862 orang tanpa penyakit jantung yang ada dan menilai hubungan antara perkembangan awal plak aterosklerosis dan kekakuan arteri dan disfungsi yang dialaminya dengan disfungsi ereksi yang dilaporkan peserta.
Setelah mempertimbangkan usia, ras, jenis kelamin, dan faktor-faktor risiko tradisional - seperti diabetes, merokok, kolesterol tinggi dan obesitas - laki-laki dengan kelainan aterosklerosis, kekakuan arteri dan disfungsi, 53 persen lebih mungkin mengalami disfungsi ereksi di kemudian hari.
Untuk meningkatkan fungsi ereksi jangka panjang dan mengurangi risiko untuk memburuknya kesehatan jantung, Feldman menyarankan agar laki-laki yang berisiko harus menerapkan diet yang menjaga kesehatan jantungnya, rutin melakukan aktivitas fisik dan menghindari rokok. (Zeenews)
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Jadi Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia, John Herdman Punya Kesamaan Taktik dengan STY
Terkini
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut