Suara.com - Anda tentu pernah mengalami kondisi yang memicu stres. Saat mengalami stres tubuh secara otomatis akan memproduksi hormon kortisol dan adrenalin.
Namun selalu ada cara efektif untuk meredakannya. Salah satunya dengan melakukan aktivitas fisik.
Tapi bagi Anda yang tak memiliki banyak waktu, Kimberly Ann Barthel, pakar Neurobiologis dan terapis okupasi menganjurkan Anda untuk meregangkan badan dan tangan Anda selama beberapa menit. Cara ini bisa mengurangi adrenalin yang sedang memuncak ketika stres.
Menurut Kim, stres merupakan sesuatu yang alami dan hampir semua orang pernah mengalaminya. Yang membedakan hanyalah tingkat stres yang dialami masing-masing orang.
Untuk melakukan metode ini, Anda bisa melakukannya dengan berdiri tegap, lalu angkat tangan hingga sepinggang dan kibaskan selama beberapa menit. Lakukan dengan posisi kaki menjinjit.
"Lakukan metode ini ketika Anda stres dan merasa lesu, minimal selama satu menit, dan ulangi beberapa kali dalam sehari. Selain tubuh menjadi rileks, perasaan akan lebih lega," ungkap Kim.
Sebagai contoh, ia mengibaratkan proses ini pada zebra yang akan dimangsa oleh Singa. Zebra akan mengalami stres sehingga melarikan diri untuk menghindar dari terkaman singa. Setelah berhasil kabur, zebra akan mengguncangkan badan dan mengibas-ibaskan ekornya.
"Zebra mengguncangkan badan dan mengibas-ibaskan bagian tubuhnya untuk mengurangi hormon adrenalin. Manusia bisa mencontohnya," ujar Kim pada pelatihan Internasional yang bertajuk The Behavioral Detective: Evidence and Art di Gedung Vokasi Universitas Indonesia, Depok, Sabtu (3/1/2015).
Lebih lanjut, Kim mengatakan bahwa cara lain untuk mengurangi stres adalah dengan bersosialisasi dengan orang lain. Ketika orang bahagia bersama orang lain, maka tubuhnya akan memroduksi hormon oksitosin yang berperan menghalau hormon stres kortisol.
"Hal ini juga yang menyebabkan banyak orang lari ke psikolog saat stres. Dengan mendapatkan saran atau nasihat dari orang yang dipercaya, maka rasa stres pun bisa berkurang," imbuhnya.
Oleh karena itu, ketika memiliki masalah yang sering membuat orang stres berlebihan, curhat kepada teman atau pasangan menjadi cara yang sederhana dan murah meriah. Curhat dengan orang terdekat, menurut Kim bisa membantu seseorang mendapatkan hormon oksitosin tambahan.
Berita Terkait
-
Baca 41 Buku tentang Nabi Muhammad, Mongol Stres Temukan Pedoman Hidup
-
Kepala 'Meledak' Gara-gara Stres? Ini 10 'Obat' Simpel yang Bisa Bikin Tenang Lagi
-
Aneh Tapi Nyata: Memeluk Pohon Ternyata Bisa Bikin Kita Lebih Sehat dan Bahagia
-
Mata Lelah, Pikiran Kacau? Mungkin Kamu Butuh Digital Detox
-
Saat Kata-kata Tak Lagi Cukup: Kenalan Sama 'Art Therapy', Jurus Ampuh Lawan Stres
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
-
Sepanjang Semester I 2025, Perusahaan BUMN Lakukan Pemborosan Berjamaah Senilai Rp63,75 Triliun
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
Terkini
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah
-
Di Balik Krisis Penyakit Kronis: Mengapa Deteksi Dini Melalui Inovasi Diagnostik Jadi Benteng Utama?
-
Cara Mencegah Stroke Sejak Dini dengan Langkah Sederhana, Yuk Pelajari!
-
12 Gejala Penyakit ISPA yang Wajib Diwaspadai, Serang Korban Banjir Sumatra
-
Stop Gerakan Tutup Mulut! 3 Metode Ampuh Bikin Anak Lahap MPASI di Usia Emas
-
Bukan Hanya Estetika: Ini Terobosan Stem Cell Terkini yang Dikembangkan Ilmuwan Indonesia