Suara.com - Indonesia memiliki seratusan ribu jenis tanaman yang berpotensi dalam pengobatan. Karena itu, kata Kepala Balitbangkes Kementerian Kesehatan, Tjandra Yoga Aditama, pemerintah mendorong riset dan pengembangan obat-obatan herbal, termasuk di universitas-universitas.
"Selama ini kita terus ke Barat, terus menggunakan obat-obatan kimia, padahal keanekaragaman tanaman kita sangat tinggi dan belum termanfaatkan," katanya pada Seminar "Challenges of Development of Natural Compound as Drug for Infectious and Degenerative Diseases" di Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (Uhamka) di Jakarta, Sabtu, (10/1/2015).
Menurut dia, sudah waktunya Indonesia menggalakkan riset tentang obat-obatan herbal sehingga mampu bersanding dengan obat-obatan kimia. Karena obat bahan alam yang sudah diuji klinis dan toksisitasnya (fitofarmaka) yang ada di pasaran baru 40 jenis dan yang dalam proses paten baru delapan.
"Kami sedang susun 'roadmap' kemandirian di bidang kesehatan bersama sejumlah perusahaan farmasi nasional. Jadi masyarakat bisa memilih apakah ingin menggunakan obat-obatan kimia atau obat-obatan herbal," katanya.
Sementara itu, Rektor Uhamka Prof Dr Suyatno mengatakan pihaknya telah mendorong dilakukannya riset herbal di perguruan tinggi yang dipimpinnya selain riset obat-obatan kimia.
"Selain riset kami juga melakukan kerja sama dengan sejumlah universitas di luar negeri. Bentuknya berupa pertukaran dosen dan mahasiswa di bidang farmasi dan kedokteran atau berupa seminar yang mendatangkan pakar untuk mengungkap hasil-hasil riset herbal di negaranya," katanya. (Antara)
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
Terkini
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025