Suara.com - Anak-anak di usia sekolah seringkali mengalami kesulitan konsentrasi saat menerima pelajaran. Ternyata salah satu penyebabnya bisa jadi karena kekurangan cairan dalam tubuhnya.
Menurut dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, Sudung Pardede, kemampuan anak dalam menerima pelajaran sangat dipengaruhi oleh keseimbangan air yang dikonsumsi tubuhnya. Beberapa penelitian, kata dia, telah membahas bagaimana kurangnya cairan dalam tubuh bisa membuat stamina anak menurun sehingga sulit konsentrasi saat berlajar.
Apalagi, lanjut Sudung, dua per tiga tubuh manusia adalah air. Jadi, sangat penting untuk menjaga keseimbangan tubuh dengan mengonsumsi lebih banyak air jika aktivitas yang dilakukannya pun lebih banyak.
"Anak sekolah 'kan otaknya bekerja terus, tubuhnya juga gerak terus sehingga banyak cairan yang keluar lewat keringat dan pernapasan, kalau tidak diimbangi dengan minum yang cukup bisa mengakibatkan penurunan fungsi otak dan mood belajar," ujarnya pada acara
"Pentingnya Hidrasi bagi Anak Usia Sekolah dan Remaja" di Jakarta, Rabu (21/1/2015).
Lebih lanjut, ia mengatakan, pada anak yang kekurangan cairan biasanya ditandai dengan gejala pusing, mood yang tidak stabil, lesu dan akhirnya malas berpikir. Nah, jika mendapati tanda-tanda tersebut, sebaiknya orangtua mengawasi konsumsi air pada anak agar cukup sesuai dengan yang dibutuhkan oleh tubuhnya.
"Ada sebuah penelitian yang menyebutkan kalau anak kurang minum dua gelas sehari saja bisa membuatnya kesulitan konsentrasi belajar. Tandanya sering pusing, karena pembuluh darah kekurangan oksigen yang biasanya didapatkan salah satunya dari air yang diminumnya," imbuh Sudung.
Sependapat dengan dokter Sudung, dokter spesialis penyakit dalam dari RSCM Jakarta, Parlindungan Siregar mengingatkan para orangtua untuk menanamkan pentingnya minum air putih agar kebutuhan cairan dalam tubuhnya tidak terganggu. Meski kebutuhan cairan masing-masing orang berbeda, volume air yang dibutuhkan anak-anak ternyata lebih besar ketimbang orang dewasa.
"Kalau sudah sampai haus, itu merupakan bentuk sinyal dari tubuh kalau ia membutuhkan cairan. Jadi baiknya tanamkan kepada anak, minum itu memang sebelum merasa haus," tuturnya.
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda