Suara.com - Setelah 70 tahun merdeka, Indonesia ternyata masih menempati urutan ketiga di dunia pengidap kusta tertinggi, di mana merupakan penyakit kuno yang sering terabaikan. Stigma negatif terhadap penderita kusta pun masih melekat di benak masyarakat.
Kusta selama ini dianggap sebagai penyakit menular langsung dan berujung pada kecacatan sehingga sering dijauhi oleh lingkungan sekitarnya.
Bertepatan dengan Hari Kusta Sedunia, Menteri Kesehatan Prof Nila F Moeloek, SpM(K)
mencanangkan Resolusi Jakarta, yang memuat tiga pendekatan guna menghilangkan stigma dan diskriminasi terhadap penderita kusta.
"Kita tahu penderita kusta selalu dikucilkan, karena orang sehat selalu melihat mereka dengan ketakutan. Karena itu, kita harus bantu mereka untuk sembuh agar merasakan menjadi manusia yang bisa berinteraksi dengan sesamanya melalui pengobatan dan menghapus stigma negatif terhadap mereka," ujarnya dalam peringatan Hari Kusta Sedunia di gedung Kemenkes, Senin (26/1/2015).
Resolusi Jakarta ini merupakan hasil kerja sama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dengan Kementerian Sosial (Kemensos), WHO dan beberapa LSM untuk menghilangkan stigma negatif dan diskriminasi terhadap pengidap kusta. Dalam paparannya, Menkes Nila menekankan pentingnya pemahaman mengenai penyakit kusta bagi masyarakat dan pengidap kusta sendiri.
Jika sudah memahami maka masyarakat bisa menerima Orang yang Pernah Mengalami Kusta (OPMYK) bahkan pengidap kusta itu sendiri.
"Kusta memang menular tapi tidak akan terjadi dengan cepat melainkan menular setelah melalui kontak lama dengan penderita. Ini tugas kita agar masyarakat bisa memahami kusta dan bisa menerima mantan maupun penderita kusta," imbuh Menkes.
Tak hanya itu, Nila juga mengimbau para keluarga atau masyarakat untuk aktif mengajak pengidap kusta agar memeriksakan kondisinya ke fasilitas kesehatan terdekat. Jika patuh menjalani pengobatan, maka pengidap kusta bisa sembuh dari penyakitnya.
"Keluarga juga bisa mengajak penderita kusta untuk memeriksakan ke puskesmas terdekat demi mendapatkan obat-obatan gratis. Berikan motivasi kepada mereka demi kesembuhannya," ungkap Menkes Nila.
Terakhir, Menkes Nila menekankan pentingnya pemahaman dari para tenaga kesehatan untuk melayani seluruh pasien tanpa diskriminasi. Jika tiga resolusi ini diterapkan, maka Menkes yakin kusta sudah tereliminasi di Indonesia pada 2019.
"Saya kira penyakit kusta ini erat kaitannya dengan sanitasi dan air bersih sehingga sangat penting adanya kerja sama lintas sektor agar target tahun 2019 kusta sudah tereliminasi di Indonesia," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan