Suara.com - Sperma Bisa Deteksi Kesehatan Lelaki
Lelaki yang mengalami gangguan kesuburan cenderung mengalami peningkatan risiko hipertensi dan penyakit lain.
Lelaki terus menerus mencari tanda-tanda yang bisa menunjukkan kondisi kesehatan mereka. Padahal air mani atau sperma bisa menjadi alat untuk mendeteksi kondisi kesehatan mereka secara keseluruhan.
Dalam dua dekade terakhir, penelitian menunjukkan bahwa kebanyaka lelaki mengalami penurunan atas jumlah sperma mereka hingga tinggal sepertiga dari jumlah asli. Penurunan jumlah sperma tersebut ternyata bisa mengindikasikan beragam masalah kesehatannya. Apa saja? Yuk, kita telusuri lebih jauh.
1. Tekanan Darah Tinggi
Sekitar 80 juta orang dewasa di Amerika Serikat didiagnosis mengalami tekanan darah tinggi yang berpotensi memicu berbagai komplikasi seperti kerusakan ginjal, hati, serangan jantung, dan stroke. Sebuah penelitian yang dilakukan di Stanford University School of Medicine menemukan bahwa kualitas sperma seorang lelaki dapat menjadi acuan untuk menghitung risiko hipertensi yang dialaminya.
Penelitian ini melibatkan 9387 lelaki berusia 30-50 tahun yang mengungkapkan bahwa laki-laki dengan gangguan kesuburan cenderung memiliki peningkatan risiko untuk penyakit tertentu yang berhubungan dengan sistem peredaran darah, termasuk hipertensi dan penyakit jantung.
2. Obesitas
Bukti menunjukkan bahwa merokok dan obesitas secara langsung mempengaruhi ketidaksuburan pada lelaki. Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Human Reproduction menunjukkan bahwa seorang pria dengan indeks massa tubuh uyanh besar memiliki jumlah sperma yang cenderung sedikit dan kualitasnya yang buruk.
Peneliti utama dr. Michael Eisenberg dan rekannya menemukan bahwa lelaki yang kelebihan berat badan mengalami ejakulasi rata-rata 2,8 ml air mani dibandingkan lelaki dengan berat badan normal yakni 3,3 ml. Volume sperma sehat saat ejakulasi yakni antara 2 hingga 5 ml.
Menurut peneliti, yang menyebabkan perbedaan jumlah sperma pada laki-laki yang obesitas disebabkan penyimpanan lemak yang lebih besar sehingga menekan jumlah hormon testosteron yang terlibat dalam pembentukan jumlah sperma. Selain itu, hal ini juga bisa disebabkan oleh hormon yang diproduksi sel lemak yakni leptin, dimana dapat merusak sel-sel sperma.
3. Paparan BPA
Peneliti dari Washington State University menemukan bagaimana BPA (Bisphenol A) dapat meningkatkan risiko gangguan keseburan pada lelaki. Temuan ini didapat setelah peneliti mengekspos kelompok tikus jantan yang baru lahir untuk diberikan paparan BPA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tikus yang terkena BPA mengalami kerusakan pada sperma mereka.
4. Konsumsi Alkohol
Para peneliti dari Denmark menemukan bahwa laki-laki sehat yang rutinn mengonsumsi alkohol mengalami gangguan kesuburan. Dari 1221 lelaki Denmark yang diteliti, 64 persen dari mereka mengaku sering melakukan pesta minuman keras dalam satu bulan terakhir. Pesta minum kemudian didefinisikan konsumsi alkohol yang lebih dari lima gelas sehari. Lelaki yang mengonsumsi 40 gelas alkohol seminggu memiliki jumlah sperma 33 persen lebih rendah dibandingkan laki-laki yang minum antara 1-5 gelas seminggu.
5. Kurang Tidur
Waktu tidur yang kurang memicu berbagai gangguan kesehatan seperti penyakit jantung, diabetes, obesitas, depresi, bahkan penyakit kanker. Namun, penelitian lain di Denmark mengungkapkan bahwa kurang tidur juga bisa menurunkan kadar testosteron pada pria dan jumlah sperma yang dihasilkannya.
Dalam penelitian ini, 1000 orang dianalisis mengenai jadwal tidur, gangguan saat tidur, dan jumlah sperma serta ukuran testis mereka. Lelaki dengan gangguan insomnia dan kesulitan mendapatkan tidur berkualitas memiliki jumlah sperma 29 persen lebih rendah dibanding lelaki yang tak mengalami gangguan tidur. (Medical Daily)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
Terkini
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital
-
Rahasia Tulang Kuat Sejak Dini, Cegah Osteoporosis di Masa Tua dengan Optimalkan Pertumbuhan!
-
Terobosan Baru! MLPT Gandeng Tsinghua Bentuk Program AI untuk Kesehatan Global