Suara.com - Lelaki perkotaan rentan mengalami gangguan sperma, karena gaya hidup, polusi, perokok dan stres. Hal tersebut dikemukakan oleh ahli kandungan Arie Adrianus Polim usai acara peluncuran teknologi "Pre Implantation Genetic Screening" (PGS) di Rumah Sakit Bunda, Jakarta, Senin (20/1/2015).
Ini dibuktikan dari data yang dimilikinya di mana saat ini, kata dia, sekitar 40 persen laki-laki di perkotaan mengalami gangguan sperma. Angka itu, lanjut Arie, meningkat dibanding lima tahun lalu yang hanya 20 persen.
"Jumlah penderita gangguan sperma hampir sama jumlahnya dengan gangguan rahim pada perempuan," jelasnya.
Lebih lanjut Arie menjelaskan bahwa jumlah sperma sedikit dan kondisi sperma yang tidak sehat juga termasuk ke dalam gangguan sperma.
Akibat gangguan sperma tersebut, pasangan di perkotaan sulit mendapatkan keturunan.
"Dokter kandungan biasanya memberikan antioksidan pada penderita gangguan sperma tersebut," jelas Arie.
Sebagian dari pasangan yang sulit mendapatkan keturunan memilih program bayi tabung untuk mengatasi persoalannya.
Direktur Pengembangan Produk dan Teknologi PT BundaMedik Healthcare System, Ivan R Sini, mengatakan pihaknya melakukan terobosan dengan pemeriksaan PGS sebelum melakukan proses bayi tabung.
Pemeriksaan PGS bertujuan untuk meningkatkan angka penempelan embrio pada rahim sehingga dapat menurunkan angka keguguran serta meningkat daya kelahiran hidup.
"Dengan adanya PGS ini, angka penempelan dan kehamilan meningkat dari 42 persen menjadi 70 persen," jelas Ivan.
Teknologi tersebut saat ini marak di industri kesehatan di dunia. Melalui PGS, juga diketahui ada tidaknya kelainan kromosom pada embrio pasien sehingga meningkatkan presentasi kehamilan dan memperkecil resiko terlahirnya bayi tabung yang tidak sehat. (Antara)
Berita Terkait
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Catatan Akhir Tahun: Industri Rokok Kian Terang-Terangan Melobi Pemerintah
-
APVI Ingatkan Risiko Ekonomi dan Produk Ilegal dari Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok
-
Kemenkeu Ungkap Lebih dari 1 Miliar Batang Rokok Ilegal Beredar di Indonesia
-
Ritel dan UMKM Soroti Larangan Kawasan Tanpa Rokok, Potensi Rugi Puluhan Triliun
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
-
Rupiah Bangkit Perlahan, Dolar AS Mulai Terpojok ke Level Rp16.760
-
2 Profesi Ini Paling Banyak Jadi Korban Penipuan di Industri Keuangan
Terkini
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya