Suara.com - Kentut atau buang angin seringkali dilihat sebagai sesuatu yang negatif dan menjijikkan. Tapi tak ada satupun orang yang tak kentut dalam sehari.
Tahukah Anda bahwa kentut adalah petunjuk bahwa sistem pencernaan Anda dalam kondisi sehat? Meski mengeluarkan bau tak sedap, Anda kini harus bersyukur jika masih bisa kentut.
Selain mengindikasikan kondisi kesehatan Anda, ada beberapa fakta menarik lainnya seputar kentut. Apa saja? Yuk simak ulasannya berikut ini.
1. Orang kentut rata-rata lebih dari 10 kali sehari
Secara tidak sadar, rata-rata orang mengeluarkan gas dari dalam tubuhnya lebih dari 10 kali. Lelaki diyakini memproduksi lebih banyak gas kentut ini dalam sehari. Ada dua hal yang menjadi penyebabnya, pertama adalah lelaki makan lebih cepat dari perempuan dan mereka cenderung blak-blakan saat membuang gas berbau ini.
2. Kecepatan kentut 10 kaki per detik
Sebenarnya kecepatan kentut ini dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya saja kecepatan angin. Biasanya bau kentut akan tercium setelah 10 hingga 15 detik dilepaskan.
3. Bau kentut berasal dari kandungan hidrogen sulfida
Seringkali kita tidak sengaja membau kentut kita sendiri atau milik orang lain. Tapi pernahkah Anda mencari tahu darimana asalnya bau tersebut? Bakteri dalam perut dapat menghasilkan belerang dari makanan yang Anda konsumsi. Biasanya orang-orang yang gemar mengonsumsi kacang, telur, daging, kembang kol bisa membuat kentut yang dihasilkannya berbau tak sedap.
4. Kentut berlebihan? Tanda usus Anda bermasalah
Seringkali kita alami atau dapati kentut yang berlebihan. Nah, kalau sudah begini coba cek kondisi kesehatan usus Anda. Biasanya yang mengalami kentut berlebih adalah orang yang intoleransi dengan susu atau gluten.
5. Ada celana dalam penyaring bau kentut
Bagi Anda yang seringkali tak bisa menahan kentut yang berbau, mungkin inovasi ini bisa menenangkan diri Anda. Sebuah perusahaan yang biasa memproduksi pakaian dalam di Inggris, Shreddies membuat celana dalam yang bisa mencegah bau kentut. Pada bagian belakang celana dalam terdapat 'penyaring' yang terdiri dari kain dan beberapa zat karbon untuk menahan bau kentut agar tidak menyebar. Penasaran ingin mencoba?! (Womenshealthmag)
Berita Terkait
-
Bikin Gempar Mau Gugat YG Entertainment, Kondisi Park Bom 2NE1 Disebut Mengkhawatirkan
-
3 Fans Theory Tentang Film Abadi Nan Jaya, Zombie Bakal Jadi Wabah Nasional?
-
Video Promosi Film Abadi Nan Jaya Viral, Muncul Sosok Mirip Edi Sound Horeg yang Bikin Salfok
-
4 Film dan Serial Indonesia di Netflix Bertema Zombie, Abadi Nan Jaya Wajib Tonton!
-
Sinopsis As You Stood By, Drama Baru Jeon So Nee dan Lee Yoo Mi Tentang KDRT di Netflix
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah