Suara.com - Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa satu orang meninggal tiap enam detik, karena tembakau. Jumlah korban meninggal diperkirakan meningkat menjadi 8 juta jiwa pada 2030 mendatang jika tak ada tindakan yang diambil untuk menyetop industri tembakau.
Beranjak dari data itulah Ketua WHO, Margaret Chan mendesak dunia untuk mendorong perusahaan tembakau untuk menunjukkan batang hidungnya dalam menanggulangi perilaku merokok di berbagai negara.
Pada konferensi dunia tentang 'Tobacco or Health' di Abu Dhabi, ia menyontohkan aksi yang sudah dilakukan beberapa negara seperti Australia, dimana telah mengenalkan kemasan polos rokok.
"Perusahaan rokok menggunakan segala caranya untuk bekerja sama dengan pembuat kebijakan agar bisa mendapatkan celah untuk menghidupkan industrinya. Tapi kita juga tak boleh putus asa sampai memastikan mereka keluar dari ranah bisnis ini," tegas Chan.
Dalam sambutannya itu, ia juga menyampaikan kabar gembira bahwa berdasarkan laporan yang ia terima, terdapat penurunan jumlah perokok laki-laki di 125 negara. Namun Chan mendesak negara-negara penghasil tembakau untuk bergerak cepat melawan tembakau.
Konferensi yang berlangsung selama lima hari ini menunjukkan bahwa penggunaan tembakau dalam semua bentuk merupakan penyumbang utama timbulnya penyakit tidak menular mematikan seperti kanker, jantung, diabetes, dan pernapasan kronis.
"Penggunaan tembakau merupakan salah satu faktor risiko terbesar untuk penyakit jantung dan terutama kanker," imbuh Chan dalam pemaparannya.
Dan Cina, lanjut dia, adalah negara nomor satu dengan perokok terbanyak. "Sudah seharusnya Cina mengambil tindakan untuk mengurangi konsumsi tembakau," pungkasnya. (Zeenews)
Tag
Berita Terkait
-
Penyeragaman Kemasan Dinilai Bisa Picu 'Perang' antara Rokok Legal dan Ilegal
-
Kemenperin Sebut Penyeragaman Kemasan Rokok Berisiko Jadi Hambatan Perdagangan
-
Ribuan Iklan Rokok 'Serbu' YouTube dan Anak-anak Jadi Target Utama, Aturan Pemerintah Loyo?
-
Rokok Ilegal Ancam APBN, Ekonom Ingatkan Pengawasan Ketat di Tengah Jeda Kenaikan Cukai
-
Gaza Butuh Rp116,3 Triliun untuk Pulihkan Layanan Kesehatan yang Hancur Total
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
Terkini
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara