Suara.com - Memelihara hewan di rumah mungkin sudah menjadi hal yang lumrah, apalagi bila kita memang pecinta binatang. Namun, Anda juga perlu berhati-hati karena sebuah studi mengatakan hewan peliharaan dapat menularkan penyakit atau infeksi kepada orang di sekitar terutama pemiliknya.
Bagaimana pun, ada orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik, tetapi ada pula yang tidak. Waspadalah jika Anda merasa memiliki kekebalan tubuh yang buruk, karena hewan peliharaan bisa jadi malapetaka yang sering membuat Anda sakit.
Penularan infeksi dari hewan kesayangan ini lebih rentan terjadi pada anak-anak, ibu hamil dan para lanjut usia (lansia).
Dr Jason Stull, asisten profesor di Ohio State University mengatakan bahwa hasil survei yang dilakukannya menunjukkan, masyarakat umum dan orang-orang yang memiliki hewan peliharaan di rumah kebanyakan tidak menyadari risiko tinggi yang disebabkan dari hewan kesayangannya itu.
Hewan peliharaan yang dapat menularkan penyakit antara lain anjing, kucing, tikus dan reptil. Hewan tersebut dapat menularkan Samonella, bakteri resisten multidrug dan penyakit lainnya yang berbahaya.
Parasit seperti cacing tambang, cacing gelang dan toksoplasma juga dapat ditularkan.
Infeksi dapat ditularkan melalui gigitan, goresan, air liur dan kontak dengan kotorannya. Sedangkan Reptil dan Amfibi dapat menularkan penyakit secara tidak langsung melalui udara yang terkontaminasi.
Dr Stull mengatakan bahwa orang yang sedang dalam masa penyembuhan dari penyakit harus waspada terhadap hewan peliharaan yang ada di rumahnya. Secepat mungkin harus mengambil tindakan untuk mengurangi penularan patogen.
Beberapa cara untuk mengurangi penularan infeksi dari hewan peliharaan bisa juga melalui kondisi berikut:
1. Mencuci tangan hingga benar-benar bersih setelah melakukan kontak dengan hewan peliharaan.
2. Hindari kontak yang berlebihan dengan hewan kesayangan seperti menjilat wajah.
3. Letakkan kandang hewan peliharaan jauh dari ruang keluarga agar tidak terlalu cepat menularkan penyakit.
4. Lakukan pembersihan secara berkala pada hewan, kandang, makanannya.
5.Tunggu sampai kekebalan tubuh kembali baik jika ingin melakukan kontak dengan hewan peliharaan.
6. Buat jadwal setidaknya sebulan sekali untuk memeriksa hewan peliharaan Anda ke dokter hewan. (Zeenews)
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak
-
Apoteker Kini Jadi Garda Terdepan dalam Perawatan Luka yang Aman dan Profesional
-
3 Skincare Pria Lokal Terbaik 2025: LEOLEO, LUCKYMEN dan ELVICTO Andalan Pria Modern
-
Dont Miss a Beat: Setiap Menit Berharga untuk Menyelamatkan Nyawa Pasien Aritmia dan Stroke
-
Jangan Tunggu Dewasa, Ajak Anak Pahami Aturan Lalu Lintas Sejak Sekarang!
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa