Ilustrasi tinggi badan lelaki. (Shutterstock)
Selama ini makanan tinggi lemak dituding sebagai penyebab meningkatnya risiko seseorang untuk terkena serangan jantung. Namun, penelitian terkini menunjukkan bahwa penyakit menakutkan ini ternyata tak hanya karena pola makan tinggi lemak, tetapi juga berkaitan erat dengan tinggi badan seseorang.
Peneliti dari British Heart Foundation Professor of Cardiology di the University of Leicester menemukan bahwa tinggi badan seseorang berkorelasi dengan risiko terkena serangan jantung. Mereka menyebutkan bahwa orang-orang yang memiliki tinggi badan kurang dari 170 cm memiliki risiko sebanyak 32 persen terkena penyakit jantung ketimbang mereka yang tingginya lebih dari 170 cm.
"Selama lebih dari 60 tahun kami meneliti hubungan antara tinggi badan dan risiko seseorang untuk terkena penyakit jantung koroner. Tidak jelas apakah korelasi ini berkaitan dengan faktor makanan yang dikonsumsi, lingkungan kesehatan, atau rendahnya pengetahuan tentang kesehatan," jelas Professor Sir Nilesh Samani, peneliti utama dari studi tersebut.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa orang yang memiliki tinggi badan di atas rata-rata memiliki struktur DNA yang kuat. Beranjak dari temuan inilah peneliti menduga bahwa DNA yang kuat pada orang-orang yang bertubuh tinggi membuat mereka berisiko rendah terkena serangan jantung. (Daily Mail)
Peneliti dari British Heart Foundation Professor of Cardiology di the University of Leicester menemukan bahwa tinggi badan seseorang berkorelasi dengan risiko terkena serangan jantung. Mereka menyebutkan bahwa orang-orang yang memiliki tinggi badan kurang dari 170 cm memiliki risiko sebanyak 32 persen terkena penyakit jantung ketimbang mereka yang tingginya lebih dari 170 cm.
"Selama lebih dari 60 tahun kami meneliti hubungan antara tinggi badan dan risiko seseorang untuk terkena penyakit jantung koroner. Tidak jelas apakah korelasi ini berkaitan dengan faktor makanan yang dikonsumsi, lingkungan kesehatan, atau rendahnya pengetahuan tentang kesehatan," jelas Professor Sir Nilesh Samani, peneliti utama dari studi tersebut.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa orang yang memiliki tinggi badan di atas rata-rata memiliki struktur DNA yang kuat. Beranjak dari temuan inilah peneliti menduga bahwa DNA yang kuat pada orang-orang yang bertubuh tinggi membuat mereka berisiko rendah terkena serangan jantung. (Daily Mail)
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda