Suara.com - Pemberian vaksin sangat berperan penting untuk mencegah timbulnya berbagai macam penyakit berbahaya. Namun seiring dengan kemudahan mengakses informasi dan tingginya pengetahuan setiap orang, ada saja alasan yang membuat sebagian orang enggan memberikan vaksin kepada sang anak bahkan dirinya sendiri.
Seperti kita tahu bahwa vaksin bisa diberikan saat bayi atau disebut imunisasi dan juga pada orang dewasa. Salah satu alasan mengapa orang ragu dengan vaksin adalah anggapan bahwa vaksin tidak halal karena mengandung babi.
Padahal, menurut dokter spesialis anak RSCM yang juga menjabat sebagai Sekretaris Umum PP Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K), produk akhir vaksin yang disuntikkan ke tubuh manusia sudah terbebas dari kandungan enzim babi.
"Setiap vaksin yang bersinggungan dengan babi, dituliskan di label bahwa dalam proses pembuatannya bersinggungan dengan enzim babi, tapi di akhir prosesnya sudah tidak ada lagi," ujar Dr. Piprim di Jakarta, belum lama ini.
Ia tak menampik bahwa ada gerakan yang menghasut masyarakat agar tidak memberikan vaksin pada anak. Salah satunya, kata Piprim, adanya gerakan antivaksin yang membuat acara di ruang publik pada 2010 yang bertajuk "Stop Vaksinasi Indonesia, Selamatkan Anak Indonesia".
Tak hanya itu, beberapa buku dan seminar ramai diadakan untuk menyuarakan ketidakhalalan vaksin dengan tujuan menghalangi orang tua memberikan vaksin pada anaknya. Setelah gerakan antivaksin tersebut gencar memprovokasi masyarakat, jumlah anak yang diimunisasi di Sumatera Barat menurun drastis dari 93 persen menjadi 35 persen pada 2012.
Akibatnya kasus difteri kembali muncul hingga menghilangkan nyawa anak-anak. "Tidak ada satu pun ulama yang melarang vaksin. MUI pun menyebut vaksin itu halal dan baik. Kalau banyak yang galau karena kelompok antivaksin merajalela, kemudian cakupan anak yang divaksin di bawah 60 persen, wabah bisa bermunculan kembali," imbuhnya.
Piprim menyatakan bahwa tak adil jika kaidah halal dan haram antara makanan dan obat dipukul rata. Namun seandainya orang tetap berkeyakinan bahwa vaksin itu haram, tidak ada alternatif penggantinya yang bisa mencegah tubuh dari serangan penyakit berbahaya.
"Kalau makanan, kita bisa memilih. Kalau ada makanan haram, masih ada alternatifnya, karena makanan yang tidak ada babinya sangat banyak. Kalau vaksin mau diganti apa? Herbal? ASI? Nggak bisa. Tidak ada alternatif vaksin yang membuat negeri ini aman dari wabah penyakit," pungkasnya.
Tag
Berita Terkait
-
Produsen Vaksin Global Bakal Gunakan AI Demi Hadapi Pandemi Berikutnya
-
Pengusaha Vaksin Dunia Kumpul di Bali, Bahas Strategi Jangka Panjang Industri Global
-
Realisasi vaksinasi rabies di Jakarta
-
Setelah Kasus Gigitan Anjing Rabies, Tabanan Evakuasi Anjing Liar
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Jangan Tunggu Dewasa, Ajak Anak Pahami Aturan Lalu Lintas Sejak Sekarang!
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa
-
Timbangan Bukan Segalanya: Rahasia di Balik Tubuh Bugar Tanpa Obsesi Angka
-
Terobosan Baru Atasi Kebutaan: Obat Faricimab Kurangi Suntikan Mata Hingga 75%!
-
5 Pilihan Obat Batu Ginjal Berbahan Herbal, Aman untuk Kesehatan Ginjal dan Ampuh
-
Catat Prestasi, Tiga Tahun Beruntun REJURAN Indonesia Jadi Top Global Distributor
-
Mengenal UKA, Solusi Canggih Atasi Nyeri Lutut dengan Luka Minimal
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya