Suara.com - Sebuah penelitian terkini menunjukkan laki-laki yang kehilangan rambut mereka akibat kebotakan berisiko tinggi mengalami kematian akibat kanker prostat.
Untuk mendapatkan temuan ini peneliti menganalisis informasi lebih dari 4.000 lelaki berusia 25-74 tahun, yang kemudian dikelompokkan oleh dokter kulit dalam kategori botak ringan, sedang, dan sangat botak.
Hasil menunjukkan, lelaki dengan tingkat kebotakan 56 persen lebih mungkin mengalami kematian akibat mengidap kanker prostat selama kurun waktu 21 tahun, dibandingkan dengan lelaki yang tidak botak. Bahkan bagi mereka yang memiliki tingkat kebotakan sangat tinggi, risiko meningkat menjadi 83 persen.
Menurut peneliti, temuan ini mendukung hipotesa bahwa tingginya kadar hormon testosteron pada laki-laki berperan mempengaruhi kebotakan dan memicu kanker prostat.
Meski keduanya saling berkaitan, peneliti utama, Cindy Zhou, dariNational Cancer Institute menganggap bahwa terlalu dini untuk menjadikan kebotakan sebagai teknik mendeteksi kanker prostat
"Kami masih perlu penelitian selanjutnya untuk meyakinkan apa yang kami amati," kata Zhou.
Namun Zhou menyatakan bahwa setidaknya temuan ini bisa membantu para dokter dan masyarakat untuk menjadikan kebotakan sebagai indikator risiko mengidap kanker prostat.
Penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa lelaki yang mengalami kebotakan di usia 20 tahunan berisiko tinggi mengalami kanker prostat, namun studi ini menekankan bahwa hubungan keduanya tidak memandang usia. (Foxnews)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental