Suara.com - Vaksinasi terhadap campak bukan hanya melindungi anak-anak dari penyakit yang sangat menular itu, tapi juga mencegah penyakit menular lain, demikian hasil satu studi yang disiarkan pada Kamis (7/5/2015).
Vaksinasi tersebut membantu menjelaskan mengapa pelaksanaan vaksinasi campak mencegah lebih banyak kematian dibandingkan dengan apa yang diperkirakan beberapa dasawarsa lalu.
Alasannya ialah campak mungkin membuat lemah sistem kekebalan tubuh anak-anak selama dua sampai tiga tahun, dan bukan cuma beberapa pekan atau bulan, sebagaimana diperkirakan sebelumnya, kata studi itu -- yang disiarkan di jurnal AS, Science.
"Dokumen ini menunjukkan penindasan kekebalan tubuh berlangsung jauh lebih lama dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya," kata penulis studi tersebut C. Jessica Metcalf, Asisten Profesor Ekologi dan Biologi Evolusioner dan Urusan Masyarakat di Princeton University di dalam satu pernyataan.
"Jika orang terserang campak, tiga tahun berlalu, orang itu bisa meninggal akibat sesuatu yang takkan membuat orang meninggal, kalau saja orang itu tak pernah terserang campak," kata Metcalf, seperti dilansir Xinhua.
Vaksinasi campak diperkenalkan 50 tahun lalu dan diikuti oleh 30 sampai 50 persen berkurangnya angka kematian anak di negara yang miskin sumber daya dan sampai 90 persen pengurangan di kalangan penduduk paling miskin.
"Manfaat yang terlihat tak bisa dijelaskan dengan pencegahan penularan campak primer saja, dan itu semua tetap menjadi misteri utama," kata dokumen tersebut.
Di dalam studi baru itu, Metcalf dan rekannya menganalisis data dari sebelum dan setelah vaksinasi campak dimulai di Inggris, Amerika Serikat dan Denmark, tiga negara dengan variabel penting yang diperlukan untuk analisis tersebut.
Hasilnya menunjukkan campak mungkin menyebabkan sejenis "amnesia kekebalan"; sebagian sel memori penting yang melindungi tubuh dari penyakit menular rusak, sehingga sistem kekebalan lupa cara memerangi sangat banyak bakteri penyerbu.
Kerentanan itu sebelumnya diduga berlangsung satu atau dua bulan, tapi studi baru tersebut mengungkapkan kerusakan kekebalan tubuh akibat campak sesungguhnya tetap ada selama sekitar 28 bulan.
Selama masa itu, orang yang telah memerangi virus campak rentan terhadap penularan patogen oportunis, dan menunjukkan korelasi sangat kuat antara serangan campak dan kematian akibat penyakit lain.
Itu sebabnya mengapa campak vaksinasi campak sangat penting. "Temuan kami menunjukkan vaksinasi campak memiliki manfaat yang jauh dari sekadar melindungi orang dari campak saja," kata penulis utama studi tersebut Michael Mina, mahasiswa medis di Emory University yang mengerjakan studi itu sebagai peneliti pasca-doktoral di Princeton. "Itu adalah campur-tangan paling hemat bagi kesehatan global." (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
Terkini
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental