Suara.com - Ahli spesialis anak dr Utami Roesli Sp.A mengemukakan pemberian air susu ibu (ASI) oleh ibu menyusui kepada bayi akan membantu menurunkan angka kemiskinan khususnya bagi keluarga yang kurang mampu.
"Berdasarkan penghitungan jika ada ibu memberikan susu formula standar kepada bayi maka dalam sebulan harus mengeluarkan biaya minimal Rp500 ribu hingga Rp600 ribu, ini tentu memberatkan apalagi bagi yang kurang mampu," kata dia di Padang, Minggu.
Ia menyampaikan hal itu saat tampil sebagai pembicara dalam talkshow dan peresmian AIMI Sumbar dengan tema ASI Investasi Menuju Generasi Minangkabau Berprestasi.
Menurut dia jumlah yang dikeluarkan untuk membeli susu tersebut akan menyita pengeluaran rumah tangga apalagi bagi mereka yang penghasilannya masih di bawah Rp1 juta.
"Oleh sebab itu akan lebih baik jika ibu langsung memberikan ASI sehingga tidak perlu keluar uang membeli susu, pengeluaran dapat dihemat dan uangnya dipakai untuk kebutuhan lain,"ujar dia.
Ia mengatakan jika yang diberikan kepada bayi adalah susu formula premium maka tidak kurang dari Rp2 juta harus dikeluarkan setiap bulan.
Utami menghitung total biaya rata-rata yang dikeluarkan untuk membeli susu formula untuk anak usia hingga enam bulan mencapai Rp9,8 juta.
" Hingga anak usia satu tahun pengeluran beli susu formula akan mencapai Rp20,4 juta, sampai dua tahun akan keluar uang Rp43 juta hingga Rp134, 4 juta," kata dia.
Pendiri Sentra Laktasi Indonesia itu mengatakan hanya di Indonesia ada iklan susu yang bermacam-macam mulai susu untuk anak satu tahun, dua tahun, empat tahun, susu langsing, susu untuk berotot, susu ibu hamil dan menyusui.
"Bahkan ada susu untuk perempuan berjilbab, hingga susu untuk orang naik haji, mengapa kita harus dibodoh-bodohi seperti itu," kata dia.
Ia memastikan ibu menyusui tidak memerlukan susu khusus karena belajar dari hewan yang menyusui tidak ada diantara mereka yang minum susu.
Menurut dia ASI adalah minuman terbaik untuk bayi yang tidak ada tandingannya.
Sementara Ketua Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Mia Sutanto menyampaikan cakupan pemberian Air Susu Ibu (ASI) ekslusif oleh ibu kepada bayi di Indonesia saat ini masih minim di bawah 50 persen.
"Berdasarkan data terbaru riset kesehatan dasar cakupan ibu yang memberikan ASI ekslusif bagi bayinya baru 32 persen di Tanah Air," kata dia.
Menurut dia sebenarnya masyarakat Indonesia sudah sadar akan pentingnya pemberian ASI dan secara adat istiadat sudah terbiasa menyusui, namun seiring berjalan waktu hal itu mulai berkurang. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental