Suara.com - Kanker pankreas merupakan salah satu jenis kanker yang mematikan. Biasanya kanker ini seringkali disadari terlambat oleh penderitanya sehingga membuat penanganan semakin sulit dilakukan bahkan harapan hidup si pasien sangat rendah.
Pasalnya, keluhan yang muncul bagi penderita kanker pankreas seringkali samar dengan gejala penyakit lainnya.
Hingga akhirnya tim peneliti dari Queen Mary University of London berhasil menemukan deteksi dini kanker pankreas melalui urine.
Peneliti menemukan bahwa terdapat tiga jenis protein dalam urine yang memiliki kaitan erat dengan kanker pankreas. Tiga jenis protein yang seringkali ditemui pada pasien kanker pankreas antara lain LYVE-1, REG1A, dan TFF1.
Untuk mendapatkan temuan ini, tim meneliti 500 sampel urin. Dua ratus diantaranya berasal dari pasien kanker pankreas, 92 sampel dari pasien radang pankreas, 87 sampel milik responden yang tidak memiliki keluhan apapun, sisanya milik responden dengan penyakit lainnya.
Melalui temuan ini, peneliti berharap dengan memanfaatkan tiga jenis protein yang terdapat dalam urine, pasien bisa menjalani deteksi dini kanker pankreas lebih mudah dan tidak membutuhkan biaya besar.
"Harapannya melalui tes sederhana ini, kanker pankreas bisa dideteksi lebih awal sebelum terlambat," kata ketua peneliti Dr Tatjana Crnogorac.
Lebih lanjut ia mengatakan, jika kanker pankreas bisa dideteksi lebih awal maka harapan hidup pasien semakin tinggi menjadi 60 persen. Hingga kini penyebab kanker pankreas belum diketahui secara pasti. (Zeenews)
Berita Terkait
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Indomie Soto Banjar Mengandung Zat Pemicu Kanker? Ini Kata Otoritas Taiwan dan BPOM
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Sindir Dirut Bank BUMN: Mereka Pintar Cuma Malas, Sabtu-Minggu Main Golf Kali!
-
Takut Pecah Belah Timnas Indonesia, Konflik STY vs Mees Hilgers akan Dibongkar Setelah Oktober
-
9 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Suntik Dana Rp200 Triliun, Menkeu Purbaya ke Para Bos Bank BUMN: Suruh Mikir, Mereka Orang Pintar!
-
Terbongkar! Tangan Kanan Akui Shin Tae-yong Memang Punya Masalah dengan Mees Hilgers
Terkini
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?