Suara.com - Fesyen musim panas terbaru yang disebut "seni sengatan sinar matahari" sangat memprihatinkan para ahli. Mereka menekankan bahwa kecenderungan ini meningkatkan risiko kanker kulit dua kali lipat.
Setiap musim panas, remaja dan orang dewasa pergi ke pantai atau kolam renang untuk berjemur dan mendapatkan warna kulit yang gelap sempurna. Dan pada musim panas kali ini, muncul sebuah tren fesyen baru yang mengkhawatirkan beberapa ahli karena berkaitan dengan kanker kulit.
Sayangnya tren "seni sengatan sinar matahari" ini semakin menyebar di kalangan remaja dan peminatnya terus meningkat pada sejumlah anak-anak muda.
Inti dari tren ini adalah menciptakan berbagai jenis gambar pada tubuh menggunakan tabir surya dan sinar matahari, seperti garis, huruf, lingkaran, dan lain-lain.
Seni ini mirip seperti tato, namun terkadang terlihat cukup lucu. Namun, para ahli tetap harus mengatakan tentang betapa berbahayanya hal ini untuk kesehatan anak-anak muda.
Dokter kulit terkenal Amerika, dr. Christopher Obeime dari St.Vincent Health mengatakan bahwa sengatan sinar matahari yang berat tidak hanya meningkatkan risiko kanker kulit sebesar 50 persen, tetapi juga mempercepat penuaan bagi seseorang.
Sementara itu Wakil Presiden Skin Cancer Foundation, Dr. Deborah Sarnoff, telah dipanggil untuk membasmi praktek "seni sengatan sinar matahari" ini. Dia bahkan mengatakan konsekuensi yang bisa sangat menyakitkan dan bahkan mematikan.
Dr. Sarnoff menekankan bahwa remaja, yang memiliki lima atau lebih sengatan sinar matahari, dapat meningkatkan risiko melanoma (jenis kanker kulit paling mematikan) seumur hidup mereka sebesar 80 persen. Pengobatan akibat "seni terbakar sinar matahari" ini tidak jauh berbeda dari pengobatan biasa. (Genius Beauty)
Berita Terkait
-
7 Tanda Awal Kanker Kulit yang Sering Diabaikan, Wajib Kamu Waspadai!
-
7 Sunscreen SPF 50 PA+++ Terbaik: Cegah Penuaan Dini dan Kerusakan DNA
-
Benarkah Tato Picu Kanker Kulit dan Kelenjar Getah Bening? Ini Hasil Penelitian Terbaru
-
Daftar Profesi dan Aktivitas Berisiko Kena Kanker Kulit, Ini Kata Dokter
-
Tren Fesyen Ramah Lingkungan, Yuk Perpanjang Umur Pakaianmu!
Terpopuler
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
Pilihan
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Saham-saham Rokok Jadi Pendorong
Terkini
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis
-
72% Sikat Gigi Dua Kali Sehari, Kok Gigi Orang Indonesia Masih Bermasalah? Ini Kata Dokter!
-
Padel Court Pertama Hadir di Dalam Mal, Bawa Olahraga Jadi Makin Fun!
-
Nyaris Setengah Anak Indonesia Kekurangan Air Minum: Dampaknya ke Fokus dan Belajar
-
Event Lari Paling Seru! 8.500 Pelari Pulang Happy dengan Goodie Bag Eksklusif
-
Manfaat Donor Darah Kurang Maksimal Tanpa Peralatan Pendukung Terbaik