Suara.com - Untuk mengatasi nyeri banyak orang memilih berpaling pada obat anti nyeri yang dijual bebas di pasaran. Padahal penggunaannya tak bisa sembarangan, harus dipastikan dengan tepat dan benar.
Tetapi nyeri juga tak bisa disepelekan, karena menurut ahli anestesi dari RS Premier Bintaro, Dwi Pantja Wibowo, nyeri bisa menjadi alarm dari penyakit yang menetap.
Lalu apa saja yang harus diperhatikan saat memilih obat pereda nyeri? Berikut fakta dan mitos yang berkembang mengenai obat anti nyeri, yang mungkin bisa dijadikan dasar saat memilih obat pereda nyeri.
Mitos 1: Obat anti nyeri yang dijual bebas aman digunakan tanpa resep dokter.
Fakta: Setiap obat pasti memiliki efek samping. Obat yang dijual bebas juga memiliki efek samping.
Mitos 2: Konsumsi obat anti nyeri yang diresepkan untuk orang lain aman asal gejalanya sama.
Fakta: Gejala sama belum tentu penyakit sama. Karena nyeri itu subjektif yang penyebabnya bisa berbeda di setiap orang. Untuk memastikannya segera konsultasikan ke dokter.
Mitos 3: Obat anti nyeri yang dijual bebas cukup aman dikonsumsi jangka waktu lama.
Fakta: Obat anti nyeri pasti ada fungsi tertentu. Selain menghilangkan nyeri, obat anti nyeri juga dapat mengatasi penyebab nyeri. Jika digunakan dalam jangka waktu yang lama bisa memicu timbulnya penyakit lain sepertk gangguan pada fungsi ginjal.
Mitos 4: Parasetamol obat aman karena bisa digunakan untuk anak-anak dan orang dewasa.
Fakta: Memang paracetamol termasuk obat anti nyeri bebas yang aman namun bukan berarti aman digunakan untuk semua orang. Misalnya pada orang yang punya gangguan fungsi hati, konsumsi parasetamol dalam jangka waktu lama bisa memperparah kondisi sehingga harus dihindari.
Sedangkan pada orang tanpa gangguan fungsi hati, konsumsi parasetamol dalam dosis berlebihan dan tidak tepat bisa meyebabkan berbagai gangguan fungsi tubuh.
Mitos 5 : Obat anti nyeri bisa menyebabkan ketergantungan.
Fakta: Obat anti nyeri yang menyebabkan kertergangtungan adalah golongan opioid atau kelompok narkotika. Kalau digunakan secara tepat sebenarnya tidak menyebabkan kecanduan. Namun jika disalahgunakan hal ini mungkin terjadi.
Berita Terkait
-
7 Gejala Nyeri Sendi yang Sering Diabaikan, Waspada Sejak Usia 30-an
-
Kenali Gejala Diseksi Aorta, Jangan Anggap Sepele Nyeri Dada atau Perut
-
Hijau yang Menyembuhkan: Potensi Alam sebagai Terapi Nyeri Kronis
-
7 Gejala Masalah Jantung Selain Nyeri Dada, Salah Satunya Kelelahan Ekstrem
-
Awas! Nyeri Pinggang Hebat Bisa Jadi Batu Saluran Kemih, Ini Gejalanya Menurut dr. Diki
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat