Suara.com - Gangguan jiwa kerap dikaitkan dengan perubahan perilaku aneh lagi mencolok pada penderitanya. Bahkan tak sedikit yang mengalami hilang ingatan hingga tidak mengenali diri dan keluarganya sendiri.
Tapi tahukah Anda bahwa cemas berlebihan juga termasuk dalam gangguan jiwa? Psikiater, dr Suryo Dharmono SpKJ(K) dari FKUI, mengatakan bahwa kecemasan akan menjadi berkembang menjadi penyakit jiwa jika tak segera diatasi. Jika bertahan lebih dari dua minggu, rasa cemas akan mempengaruhi kehidupan sehari-hari bahkan menimbulkan gejala yang lebih berat.
Kondisi kecemasan seperti ini yang bisa menjadi tanda adanya gangguan jiwa.
"Misalnya tiba-tiba seseorang merasa panik hingga mengalami sesak napas atau pingsan tanpa penyebab yang jelas. Ketika dicek kondisi kesehatannya aman-aman saja. Jadi memang kejiwaannya yang terganggu," kata Suryo ketika ditemui pada Pekan Proyeksi Jiwa di Universitas Atmajaya Jakarta, Senin (5/10/2015).
Sedangkan gangguan kecemasan yang normal biasanya disebabkan oleh sesuatu hal dan termasuk kondisi yang wajar. Misalnya ketika seseorang akan menghadapi ujian atau akan bertemu dengan atasan ketika ada pekerjaan yang tak terselesaikan. Kecemasan karena hal ini merupakan sesuatu yang wajar.
"Untuk gangguan kecemasan berlebihan misalnya panik, fobia atau OCD (obsessive compulsive disorder), penanganan bisa dilakukan dengan pemberian obat-obatan hingga terapi psikologi. Tergantung kondisinya," imbuhnya.
Berita Terkait
-
'Gangguan Jiwa' COVID-19: Riset Ungkap Tekanan Mental Akibat Kesepian saat Pandemi
-
Terjawab Sudah, Ini Alasan Reza Gladys Sempat Jawab 'Nggak Tahu' Soal Sosok Ibunya
-
Krisjiana Saksi Ibu Reza Gladys Alami Gangguan Jiwa: Sampai Telanjang ke Luar Rumah
-
Blak-blakan, Rocky Gerung Sebut Jokowi Alami Gangguan Jiwa: Mau Jadi Begal Lagi Dia?
-
Panik ODGJ Asing di Dalam Kamar, Penghuni Apartemen Kalibata City Pilih Lompat dari Lantai 19
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
Terkini
-
Manfaat Donor Darah Kurang Maksimal Tanpa Peralatan Pendukung Terbaik
-
Awas, Penyakit Jantung Koroner Kini Mulai Serang Usia 19 Tahun!
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan