Suara.com - Kekurangan hormon testosteron dapat berdampak pada kepuasan seksual dan kehidupan lelaki secara keseluruhan. Dalam istilah medis, kondisi ini disebut hipogonadisme.
Menurut dr Nugroho Setiawan, MS, SpAnd, lelaki yang mengalami hipogonadisme diakibatkan oleh gagalnya 'pabrik' yakni testis dalam memproduksi hormon testosteron. Umumnya kondisi ini dialami oleh lelaki lanjut usia (lansia), tapi dalam banyak kasus juga menimpa lelaki dewasa muda.
"Kalau laki-laki testosteronnya tidak mencukupi, maka fungsi seksual dan organ lainnya akan terganggu," ujarnya pada temu media 'Seputar Masalah Intim Lelaki' yang dihelat Bayer Healthcare di Jakarta, Kamis (19/11/2015).
Kekurangan hormon testosteron, lanjut Nugroho, dapat menimbulkan berbagai gejala seperti menurunnya tingkat libido, mood yang tak stabil, mudah lelah, sulit mencapai ereksi, tulang mudah keropos, penambahan lingkar pinggang dan otot yang tidak berkembang.
"Yang paling umum, biasanya lelaki mengalami disfungsi ereksi. Misalnya intensitas berhubungan seks jadi kurang, atau ada saja alasannya saat diajak bercinta oleh pasangan," imbuhnya.
Gejala-gejala ini, menurut Nugroho, kerap diabaikan oleh lelaki. Padahal ini bisa turut mempengaruhi keharmonisan hubungan.
"Jadi, coba cek kalau ada gejala-gejala ini, harus curiga dengan hipogonadisme. Tertangani lebih awal akan lebih baik," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis