Ilustrasi lari. (Shutterstock)
Lari kini sudah menjadi gaya hidup sebagian besar kaum urban. Tapi beberapa orang menseriusi aktivitas ini tak hanya sekadar hobi. Mereka menjadi seorang pelari dan aktif mengikuti berbagai kompetisi.
Tapi tahukah Anda bahwa pelari jarak jauh ternyata memiliki kadar testosteron yang lebih tinggi dibanding mereka yang tidak menjalani aktivitas tersebut.
Dalam penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Plos ONe, tim dari University of Cambridge menemukan bahwa jarak yang bisa ditempuh pelari bisa menjadi penunjuk besarnya paparan hormon testosteron dalam tubuhnya.
Penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa paparan hormon sebelum kelahiran bisa meningkatkan libido, jumlah sperma, dan kesehatan sistem kardiovaskular. Bayi yang lahir dari ayah dengan kadar testosteron tinggi juga diketahui memiliki sistem imunitas yang baik.
Untuk mendapatkan temuan ini, peneliti menganalisis 542 pelari dan foto telapak dan jari tangan mereka. Semakin tinggi kadar testosteronnya maka semakin panjang pula jari-jari mereka.
"Hasil pengamatan menunjukkan bahwa ketahanan berlari berhubungan dengan sistem reproduksi," kata peneliti utama Dr Danny Longman.
Ia menambahkan bahwa pelari merupakan bentuk evolusi dari manusia pemburu pada masa lalu. Jika pelari memiliki tekad yang kuat untuk menempuh garis finish, para pemburu juga menggunakan seluruh daya upayanya untuk mengumpulkan daging dan menyediakan apa yang dibutuhkan pasangan dan keturunannya.
"Lelaki pelari memiliki gen yang kuat dan mereka juga cenderung menjadi pemburu yang tangguh dalam bidang apapun," imbuh Longman. (Medical Daily)
Tapi tahukah Anda bahwa pelari jarak jauh ternyata memiliki kadar testosteron yang lebih tinggi dibanding mereka yang tidak menjalani aktivitas tersebut.
Dalam penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Plos ONe, tim dari University of Cambridge menemukan bahwa jarak yang bisa ditempuh pelari bisa menjadi penunjuk besarnya paparan hormon testosteron dalam tubuhnya.
Penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa paparan hormon sebelum kelahiran bisa meningkatkan libido, jumlah sperma, dan kesehatan sistem kardiovaskular. Bayi yang lahir dari ayah dengan kadar testosteron tinggi juga diketahui memiliki sistem imunitas yang baik.
Untuk mendapatkan temuan ini, peneliti menganalisis 542 pelari dan foto telapak dan jari tangan mereka. Semakin tinggi kadar testosteronnya maka semakin panjang pula jari-jari mereka.
"Hasil pengamatan menunjukkan bahwa ketahanan berlari berhubungan dengan sistem reproduksi," kata peneliti utama Dr Danny Longman.
Ia menambahkan bahwa pelari merupakan bentuk evolusi dari manusia pemburu pada masa lalu. Jika pelari memiliki tekad yang kuat untuk menempuh garis finish, para pemburu juga menggunakan seluruh daya upayanya untuk mengumpulkan daging dan menyediakan apa yang dibutuhkan pasangan dan keturunannya.
"Lelaki pelari memiliki gen yang kuat dan mereka juga cenderung menjadi pemburu yang tangguh dalam bidang apapun," imbuh Longman. (Medical Daily)
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia