Suara.com - Ponsel merupakan alat komunikasi yang begitu akrab di tangan setiap orang saat ini, sehingga tak heran bila banyak yang tergantung dengan teknologi canggih ini. Karena alasan ini pula, orang banyak yang kebingungan bila barang andalannya itu tertinggal atau hilang.
Namun, Anda juga perlu mengetahui bahwa ponsel yang digunakan selama berjam-jam bahkan 24 jam nonstop akan berakibat buruk bagi kesehatan. Inilah yang menjadi alasan banyak pakar kesehatan menganjurkan untuk mematikan ponsel di jam-jam tertentu agar tubuh dan pikiran Anda bisa istirahat berkualitas tanpa gangguan ponsel.
Lantas, kapan sebenarnya waktu tepat untuk mematikan ponsel? Russell Johnson, Ph.D., peneliti dari Michigan State University mengatakan bahwa waktu tepat untuk mematikan ponsel adalah setelah pukul 9 malam.
"Banyak orang yang berpikir bahwa selalu terhubung dengan ponsel akan membuat mereka aktif mengikuti perkembangan informasi bahkan akan memudahkan mereka untuk memantau bisnis mereka. Oleh karena itu, mereka pun selalu bersentuhan dengan ponsel," imbuhnya.
Padahal kebiasaan ini, lanjut Russell, malah akan membuat seseorang kesulitan untuk fokus pada aktivitas keesokan harinya. Tak hanya itu, menggunakan ponsel di jam tidur, kata dia, dapat menghambat produksi hormon melatonin, hormon yang membantu Anda agar tidur nyenyak.
"Bila Anda tidur dalam keadaan ponsel menyala, maka kualitas tidur Anda pun terganggu dan berakhir dengan gangguan kesehatan yang fatal," tegasnya. (womenshealthmag)
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?