Suara.com - Mendengar hari Natal, pasti yang paling utama dipersiapkan adalah pohon natal. Tidak lengkap rasanya jika Natal tanpa kehadiran pohon natal dan hiasan khas natal lainnya.
Apakah Anda termasuk yang membeli pohon natal palsu atau asli?
Sekarang, orang lebih memilih membeli pohon natal palsu (imitasi) ketimbang pohon natal yang berasal dari tanaman asli. Berbagai alasan seperti, alergi yang bisa dibawa pohon cemara, mudah dibersihkan, dan tentunya lebih praktis dan mudah.
Namun, apakah Anda juga tahu kalau pohon Natal palsu yang ada di rumah Anda itu aman dan baik untuk kesehatan? Nah, ini memang rumit untuk dijawab. Karena, baik dan tidaknya akan ditentukan oleh apa bahan yang digunakan oleh pohon natal tersebut.
Biasanya, pohon natal palsu yang dijual di toko-toko terbuat dari plastik sintesis yang disebut polyvinyl chloride (PVC), yang juga digunakan pada pipa konstruksi, mainan, peralatan medis, dan interior mobil.
American Christmas Tree Association (non profit) yang biasa bergerak untuk memberikan edukasi tentang pohon natal baik itu asli ataupun palsu mengatakan bahwa PVC itu bahan yang tidak berbahaya atau cukup aman. Tapi banyak ahli tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
Kepala Medis dari American Family Care, Glenn Harnett mengatakan bahwa PVC adalah senyawa anti api yang menggunakan logam seperti timah atau barium sebagai stabilitator, dan merupakan zat berbahaya.
“PVC juga dapat melepaskan gas senyawa organik yang mudah menguap dan itu dapat mengiritasi mata, hidung, dan paru-paru,” imbuhnya.
Dr Bruce Lanphear, profesor ilmu kesehatan di Simon Fraser University menambahkan, “Dalam beberapa kasus, PVC juga mengandung phthalates yang terbukti dapat menurunkan testosteron pada hewan dan manusia."
Lanphear mengatakan bahwa lebih dari tiga perempat bahan kimia yang ditemukan pada pohon natal yang sering dibeli konsumen belum cukup diuji terkait toksisitas reproduksi atau hal lain yang dapat menggangu perilaku dan kognitif manusia, sehingga hal itu dianggap aman.
Nyatanya memang sulit untuk menghindari paparan senyawa kimia yang sebenarnya cukup berbahaya, termasuk yang berpotensi menyebabkan efek toksik pada kesuburan dan berkurangnya kadar testosteron dalam darah.
“Paparan Timbal yang juga ada pada pohon natal palsu berisiko pada hipertensi, infertilitas, dan penurunan IQ pada anak-anak,” tambah Lanphear.
Tapi ada beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk melindungi diri. Produk yang terbuat dari PVC cenderung melepaskan gas (berbahaya) ketika pertama kali terkena udara, dan setelah itu tingkatnya akan semakin menurun.
Jadi, saat Anda pertama kali membeli pohon natal, coba letakkan atau jemur pohon di luar rumah untuk beberapa waktu. PVC juga mulai melemah setelah sembilan tahun digunakan, jadi usahakan jangan terlalu seringan mengganti pohon natal.
"Dan lebih baik lagi, carilah pohon yang free-PVC atau tidak terbuat dari plastik yang cenderung bisa mengganggu kesehatan Anda dan keluarga," imbuh Hernett. (Foxnews)
Berita Terkait
-
Rahasia Udara Bersih di Tengah Polusi yang Buruk Bagi Kesehatan
-
Tahun Ini Tak Posting Apa-Apa, Intip 4 Potret Perayaan Natal Ala Sandra Dewi yang Mewah Sebelum Harvey Moeis di Penjara
-
Intip Penampakan Mewahnya Pohon Natal Sandra Dewi Sebelum Suami di Penjara, Tahun Ini Tak Lagi Terlihat Dipamerkan
-
Sejarah Cemara Jadi Pohon Natal dan Tradisi Umat Kristen Sedunia, Benarkah dari Mesir?
-
Kesibukan Gereja Katedral Jakarta Jelang Perayaan Natal 2024
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern